Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Pemahaman terhadap anak perlu berangkat dari pemahaman pada setiap anak dengan berbagai karakteristiknya. Selama proses perkembangan, tidak menutup kemungkinan anak menghadapi berbagai masalah yang akan menghambat proses perkembangan berikutnya. Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat melalui tingkah laku anak pada saat mengikuti proses pembelajaran di kelas atau pada saat anak bermain. Adapun permasalahan perkembangan yang dihadapi anak Taman Kanak-kanak diantaranya yaitu :
Permasalahan Perkembangan Fisik Motorik Anak Taman Kanak-kanak |
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama, ada beberapa anak yang mengalami pertumbuhan secara cepat, tetapi ada pula yang mengalami keterlambatan. Pada masa kanak-kanak, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan relatif seimbang, tetapi secara bertahap tubuh anak akan mengalami perubahan. Bilamana di masa bayi anak memiliki penampilan yang gemuk maka secara perlahan-lahan tubuhnya berubah menjadi lebih langsing, sedangkan kaki dan tangannya mulai memanjang. Ukuran kepalanya masih tetap besar jika dibandingkan dengan tubuhnya, namun pada akhir masa kanak-kanak ukuran kepalanya tidak lagi terlalu besar jika dibandingkan dengan tubuhnya.
Selain berubahnya berat dan tinggi badan, anak juga mengalami perubahan fisik secara proporsional. Pada masa kanak-kanak, anak mengalami perubahan fisik menuju proporsi tubuh yang lebih serasi, walaupun tidak seluruh bagian tubuh dapat mencapai proporsi kematangan dalam waktu yang bersamaan. Perubahan proporsi tubuh mempunyai irama pertumbuhan sendiri, ada yang tumbuh cepat dan ada pula yang lambat, namun semuanya akan mencapai taraf kematangan ukuran tepat pada saatnya.
Pola perubahan yang cenderung berbeda pada setiap anak menyebabkan pertumbuhan fisik anak-anak tampak berbeda satu sama lain. Misalnya ada beberapa anak yang memiliki kepala terlihat seperti lebih besar dari badannya, sedangkan yang lain justru seolah-olah mempunyai kepala yang terlalu kecil, ada tungkai kakinya yang panjang, tapi ada pula yang pendek. Perubahan fisik dan perubahan proporsi tubuh anak yang terjadi pada masa pertumbuhan, akan mempengaruhi bagaimana anak ini memandang dirinya dan bagaimana dia memandang orang lain. Hal ini akan tercermin dari pola penyesuaian diri anak. Seorang anak misalnya, yang terlalu gemuk akan mulai menyadari bahwa dia tidak dapat mengikuti permainan yang dilakukan oleh teman sebayanya, karena setiap aturan permainan tidak dapat dipatuhinya atau karena secara fisik anak selalu kalah dalam permainan. Di pihak lain, temantemannya akan menganggap anak gemuk itu terlalu lamban dan tidak perlu diajak bermain lagi. Kondisi ini akan menimbulkan perasaan tidak mampu dan tidak disenangi teman-temannya, sehingga dapat mempengaruhi pembentukan konsep dirinya, pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.
Pertumbuhan fisik yang dialami anak akan mempengaruhi proses perkembangan motoriknya. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot-otot yang terkoordinasi. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bergerak dan kegiatan bergerak ini akan sangat menggunakan otot-otot yang ada pada tubuhnya. Gerakan yang banyak menggunakan otot-otot kasar disebut motorik kasar (gross motor) yang digunakan untuk melakukan aktivitas berlari, memanjat, melompat atau melempar. Sementara gerak yang menggunakan otot-otot halus yang disebut motorik halus (fine motor) cenderung hanya digunakan untuk aktivitas menggambar, meronce, menggunting, menempel atau melipat.
Berbagai kemampuan yang dimiliki anak dalam menggunakan otot-otot fisiknya baik otot halus maupun otot kasar dapat menimbulkan rasa percaya diri pada anak bahwa anak mampu menguasai keterampilan-keterampilan motorik. Keterampilan motorik yang berbeda memainkan peran yang berbeda dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak. karena keterampilan motorik ini memiliki dua fungsi, pertama, membantu anak untuk memperoleh kemandiriannya, dan kedua, untuk membantu mendapatkan penerimaan sosial.
Untuk mencapai kemandirian, anak harus mempu mempelajari dan menguasai keterampilan motorik yang memungkinkan anak mampu melakukan segala sesuatu bagi dirinya sendiri. Keterampilan ini meliputi keterampilan makan, memakai baju, mandi, dan merawat diri sendiri.
Untuk mendapatkan penerimaan sosial, anak dituntut untuk mampu melakukan berbagai keterampilan seperti membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah, menguasai keterampilan-keterampilan sekolah seperti menggambar, melukis, menari, meronce atau anak juga mampu melakukan ketermpilan yang berkaitan dengan aktivitas bermain bola, memanjat atau melempar.
Berbagai keterampilan motorik di atas, selayaknya dikuasai anak pada masa kanak-kanak, karena pada diri anak akan terbentuk rasa percaya diri, memiliki sifat mandiri dan mendapatkan penerimaan dari teman-teman sebayanya. Sebaliknya bila anak tidak mampu menguasai keterampilan motorik tersebut, anak cenderung akan merasa putus asa, tidak percaya diri, merasa diri tidak bisa melakukan apa-apa yang pada akhirnya dapat terbentuk penyesuaian sosial dan pribadi yang buruk.
Itulah penjelasan tentang Permasalahan Perkembangan Fisik Motorik Anak Taman Kanak-kanak semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar