Pembelajaran Aktif
Active Learning Model Pembelajaran Aktif |
Guna dan Makna Dari Pembelajaran Aktif
1. Belajar aktif merupakan kesempatan bagi siswa pada kebermaknaan pengungkapan dan mendengarkan, menulis, membaca, dan merefleksikan pada konten, ide, isu-isu serta kepedulian pada subyek akademik.
2. Belajar aktif menyaring fokus pembelajaran dari apa yang seharusnya dipelajari, instruktur mengajar dan menyampaikannya pada siswa, untuk mendapatkan apa yang anda inginkan, agar siswa dapat dan mampu melakukan (harus by doing atau melalui aktifitas) materi ajar yang diberikan.
Aphorism Belajar Aktif
Pandangan integratif dari belajar teknik aktif dalam kelas berisi aphorism yang terkadang membingungkan:
• Saya mendengar dan saya lupa
• Saya melihat dan saya mengingat
• Saya mengerjakan dan saya mengerti
Tujuan Model Pembelajaran Aktif
Ketika siswa belajar secara aktif, mereka menerima materi secara lebih dan untuk waktu yang lama (menjadi ingatan jangka panjang), dan mampu untuk mengaplikasikan materi tersebut dalam konteks wilayah yang luas.
Contoh Belajar Aktif
Kata Pengantar:Seluruh teknik belajar aktif, digunakan untuk menolong peserta ajar, membuat koneksi relevansi relevansi diantara materi ajar, mentransformasikan materi ajar dari pernyataan bahasa, atau ide menjadi suatu yang diintegrasikan siswa kedalam ingatan jangka panjang dan menjadi bank pengetahuan mereka. Aktifitas yang diikuti muncul untuk menolong siswa mencapai tujuan.
Baca Juga : Awal Acuan Pandangan Cooperative Learning
Baca Juga : Awal Acuan Pandangan Cooperative Learning
Aktif Mendengarkan (Yang diperhatikan)
Mendengar aktif memberi siswa pilihan untuk praktek menentukan kembali hasil yang didengar, dalam bahasa mereka sendiri. Sebagai siswa, bentuk dan penentu konsep dalam bahasa mereka sendiri, merupakan pemahaman lebih dalam dari materi yang dipelajari, dan mengenal dimana mereka meraih materi yang mencukupi.
Aktifitas menentukan pengucapan frase
- Siswa saling berpasangan. Guru tidak perlu mengklasifikasi siswa, mana yang telah memahami mana yang belum memahami (materi yang akan dipercakapkan).Agar lebih mudah, tanya pada siswa dengan siapa mereka mau berpasangan
- Satu siswa menjelaskan konsep, prinsip-prinsip, metode atau penjelasan lain
- Pendengar mengungkapkan kembali apa yang diucapkan penjelasan dari siswa yang menjelaskan, mencari kelemahan (membuat klarifikasi) dari apa yang diucapkan penjelas apabila perlu. Pendengar mungkin akan menggunakan ungkapan”apa yang kudengar darimu adalah….”, “Kamu mengucapkan…..”. Pendengar mencari keutamaan untuk merefleksikan ketentuan penjelas , dikembalikan kepada sipenjelas secara akurat., tanpa harus menganalisanya, menghakimi atau memimpin arah dari yang didiskusikan.
Belajar Berbasis Masalah
- Belajar berbasis masalah (pemecahan masalah), diawali dengan masalah yang disiapkan oleh instruktur/guru, yang secara umum tidak dapat dengan mudah di pecahkan tanpa pengumpulan data dan keahlian dari keterampilan ketrampilan yang melingkupi. Siswa mencari bahan sebagai sumber, atau fakultas mengarahkan siswa untuk menginformasikan sumber bahan yang menjadi masalah. Instruktur atau guru menolong siswa belajar untuk membingkai pertanyaan pertanyaan yang benar, memformulasikan masalah, dan menata pembahasaan yang jelas, mengeksplorasi alternatif, dan membuat keputusan efektif untuk memecahkan masalah.
- Teori ini adalah: dengan memecahkan masalah, siswa belajar untuk menghasilkan prosedur yang akan dapat dipergunakan kembali ketika harus menghadapi masalah lain, pada situasi yang sama.
- Karakteristik dari Belajar Berbasis Masalah yang ideal untuk Belajar aktif meliputi :
- Siswa belajar pengalaman dalam lingkungan yang kolaboratif dan mendukung
- Instruktur/guru menguatkan dan memotifasi siswa dengan menyediakan problem dalam kehidupan sebenarnya
- Siswa mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan kembali masalah dengan menggunakan pengetahuan dari pengalaman dan pembelajaran yang telah didapat, lebih dari itu secara sederhana mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
Aktifitas Belajar Aktif Melalui Belajar Berbasis Masalah
Perencanaan dan Pengembangan Solusi
- Siswa Mengkonfrontasikan masalah yang diajukan dalam kelompok, menata pengetahuan yang di prioritaskan, dan digunakan untuk mengidentifikasi kealamiahan dari masalah yang terjadi
- Selanjutnya, mereka akan menyusun pertanyaan mengenai apa yang tidak dimengerti dan mendesain perencanaan untuk memecahkan masalah dan mengindentifikasi sumber – sumber ( sumber penyebab, dan sumber untuk memecahkan masalah) yang mereka perlukan
- Siswa harus mengumpulkan prioritas pengetahuan setara informasi yang tidak mereka fahami dimasa lalu, sebagai kinerja untuk memecahkan masalah
Baca Juga : Model Pembelajaran Penemuan Discovery Learning
0 komentar:
Posting Komentar