Apakah yang disebut dengan periodisasi ? Pertanyaan tersebut kita kembali pada penjelasan sebelumnya bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk memudahkan bagaimana kehidupan manusia dalam rentang waktu itu, maka dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi ini untuk memudahkan bagaimana perkembangan kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Jadi periodisasi ini semacam serialisasi rangkaian menurut urutan zaman. Periodisasi dibuat dengan tujuan agar dapat diketuhui ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia pada masing-masing periode, sehingga kehidupan manusia mudah dipahami. Dalam periodisasi ini akan diketahui adakah perkembangan kehidupan manusia ? adakah kesinambungan antara periode yang satu dengan periode berikutnya ? apakah terjadi pengulangan fenomena yang terjadi ? adakah perubahan dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya ?.Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
Perkembangan mengandaikan tidak ada pengaruh luar yang menyebabkan pergeseran. Misalnya perkembangan suatu desa menjadi kota. Desa yang semula dihuni oleh jumlah penduduk yang sangat terbatas. Beberapa tahun kemudian di desa itu dibuka suatu lembaga pendidikan tinggi yang maju.Dengan dibukanya lembaga pendidikan tersebut, kemudian banyak orang yang berdatangan untuk belajar pada lembaga pendidikan tersebut. Semakin bertambahnya jumlah orang, maka akan menjadi potensi pasar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka di desa itu akan berkembang perekonomiannya, bahkan jumlah penduduknya semakin bertambah. Dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk, maka desa itu sudah bukan lagi termasuk katagori desa, tetapi menjadi katagori kota. Di Indonesia banyak sekali kota-kota yang berkembang pada mulanya hanya merupakan suatu perkampungan kecil. Perkembangan ini biasanya beriringan dengan perkembangan ekonomi.
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya kolonialisme merupakan salah satu periode dalam sejarah Indonesia. Keberlangsungan kolonialisme salah satu sebabnya oleh adanya praktek-praktek yang pernah dilakukan pada masa pra-kolonial. Sebelum periode kolonial, kehidupan patrimonial sudah berlangsung. Raja selalu mendapatkan upeti terutama dari daerah-daerah taklukan. Selain itu rakyat memiliki kewajiban untuk melaksanakan segala perintah raja. Rakyat wajib bekerja kepada raja dan para bangsawan tanpa adanya upahan. Fenomena patrimonial ini ternyata dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pemerintah kolonial meminta upeti kepada raja-raja. Salah satu contoh yang jelas adalah praktek pengerahan tenaga kerja ketika pelaksaan Sistem Tanam Paksa. Pemerintah kolonial menggunakan hubungan tradisional antara penguasa pribumi dalam hal pengerahan tenaga kerja untuk keperluan Tanam Paksa. Para pekerja ini dikenakan kerja wajib. Dengan cara seperti ini pemerintah kolonial mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari hasil pelaksanaan Sistem Tanam Paksa. Jadi kolonialisme dapat dikatakan sebagai kesimanmbungan dari patrimonialisme.
Pengulangan yang dimaksud di sini adalah adanya fenomena yang berulang, bukan peristiwa yang berulang. Sebab peristiwa itu terjadi hanya satu kali. Tanggal 17 Agustus 1945 sebagai peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tidaklah sama dengan tanggal 17 Agustus pada tahun-tahun berikutnya. Walaupun pada setiap tanggal 17 Agustus selalu kita rayakan sebagai hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Contoh terjadinya pengulangan fenomena dalam sejarah Indonesia adalah berakhirnya kekuasaan pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Orde Lama berakhir kekuasaannya dengan adanya krisis politik, krisis ekonomi dan demonstrasi dari berbagai lapisan masyarakat khususnya mahasiswa. Fenomena inpun terjadi pula pada masa berakhirnya kekuasaan Orde Baru.
Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya ialah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh dari luar. Misalnya lahirnya gerakan nasionalisme di Indonesia. Nasionalisme Indonesia secara internal, lahir disebabkan oleh dampak dari penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap kaum pribumi. Pendidikan ini ternyata melahirkan suatu kelompok baru dalam masyarakat Indonesia yaitu kaum intelektual atau kaum terpelejar. Pada kaum ini tumbuh kesadaran bahwa bangsanya dijajah, dan munculnya cita-cita untuk melepaskan diri dari penjajah serta berkeinginan untuk membangun sebuah negara nasional. Perubahan terjadi dalam hal menghadapi penjajah. Pada masa sebelum abad ke-20, lebih banyak menggunakan perang fisik seperti Perang Diponegoro, Perang Paderi, Perang Aceh, dan perang-perang lainnya. Ketika munculnya pergerakan kebangsaan yang dimotori oleh kaum intelektual, perlawanan terhadap penjajah dengan menggunakan organisasi yang moderen.
Penyusunan periodisasi tergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, sosial-ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, tergantung pada pendiriannya.
Perkembangan politik misalnya menulis periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti-dinasti. Kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia misalnya mulai dari periode kerajaan-kerajaan Hindu-Budha sampai dengan periode Islam. Periode kerajaan Hindu-Budha mulai dari kerajaan tertua yaitu Kutai sampai dengan Majapahit. Akhir dari kerajaan Majapahit, memasuki periode kerajaan-kerajaan Islam. Dalam setiap periode kerajaan tersebut diceritakan tentang kekuasaan raja-raja khususnya yang berperan besar.
Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu, mengumpulkan makanan, mulai menanam, berkebun atau bersawah sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya. Masa berburu dan mengumpulkan makanan misalnya masa dimana manusia masih tergantung pada alam. Untuk mencapai kebutuhannya kehidupan manusia tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Kehidupan sosial pada masa berburu yaitu berkelompok-kelompok dan berpindah-pindah atau nomaden. Masa berkebun atau bersawah kehidupan manusia sudah mulai menetap, karena manusia sudah mampu mengolah alam dalam bentuk berkebun atau bersawah. Kehidupan sosial-ekonominya, sudah tidak lagi tergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Ada proses produksi walaupun masih sederhana.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, kita lihat mengapa kita merdeka tentu ada sebabnya. Maka kita bisa membuat periodisasi terjadinya Proklamasi Kemerdekaan RI yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 dimulai pada saat kapan bangsa Indonesia mulai di jajah. Dari sini juga kita dapat membuat konsep waktu, contohnya:
1. 1602-1799 : Indonesia dikuasai VOC
2. 1799-1808 : Indonesia dikuasai Pemerintah Kolonial Belanda
3. 1808-1811 : Indonesia dikuasai Perancis
4. 1811-1816 : Indonesia dikuasai Inggris
5. 1816-1942 : Indonesia kembali dikuasi Pemerintah Kolonial Belanda
6. 1942-1945 : Indonesia dikuasai Jepang
7. 1945 : Indonesia mencapai kemerdekaan
Selain periodisasi, dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering mendengar istilah kronologi. Kronologi biasanya digunakan dalam melihat suatu peristiwa. Misalkan peristiwa kecelakaan. Seorang polisi untuk mengungkap bagaimana kecelakaan itu terjadi, maka menghubungkan berbagai fakta yang ditemukan dan dicarikan hubungan sebab akibatnya. Fakta-fakta tersebut kemudian direkontruksi dalam bentuk kronologi kejadian. Dengan cara seperti ini maka polisi dapat menemukan apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
Begitu pula kronologi sejarah. Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi. Ada tahapan-tahapan yang mengantarkan peristiwa itu terjadi. Berbagai kronologi yang ada dalam sejarah misalnya kronologi lahirnya kerajaan, pemberontakan, perang, dan lain-lain. Kronologi lahirnya sebuah kerajaan misalnya diawali dengan kronologi awal lahirnya kerajaan tersebut. Ada kerajaan yang lahir diawali oleh suatu peristiwa perebutan kekuasaan atau pemberontakan. Kelompok yang memenangkan perebutan kekuasaan atau pemerontakan itu akan mendirikan suatu kerajaan baru. Kemudian secara kronologis digambarkan perkembangan kerajaan baru tersebut. Siapa saja yang menjadi raja, peristiwa-peristiwa penting apa saja selama kerajaan itu berdiri, dan bagaimana kerajaan itu berakhir.
Pada masa lalu ada kebiasaan di kerajaan mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan kerajaan. Peristiwa-peristiwa itu misalnya proses awal berdirinya kerajaan, penaklukan terhadap daerah-daerah lain dalam rangka perluasan kerajaan, pemberian sedekah raja kepada rakyatnya, kunjungan tamu dari luar ke kerajaan, dan lain-lain. Pencatatan terhadap peristiwa-peristiwa itu biasanya lebih banyak menonjolkan peran dari kerajaan atau rajanya. Misalnya lahirnya kerajaan tersebut dianggap sebagai suatu keharusan, dikarenakan kerajaan sebelumnya bersikap lalim, tidak adil, rakyat menjadi sengsara, sehingga rakyat memberontak. Dengan cara pemberontakan inilah satu-satu jalan untuk mengakhiri kekuasaan raja yang lalim tersebut dan perlu berdirinya kerajaan baru. Raja yang baru biasanya digambarkan sebagai raja yang adil dan bijaksana. Dalam beberapa kesempatan raja memberikan sedekah kepada rakyatnya melalui upacara-upacara tertentu. Pencatatan peristiwa-peristiwa penting oleh kerajaan-kerajaan lama dapat disebut dengan kronik.
Pada dinasti-dinasti kuno di Cina banyak mencatat kunjungan utusan-utusan dari kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Kunjungan utusan ini dapat berupa adanya hubungan dagang, atau merupakan bentuk pengakuan kepada raja di Cina sebagai kerajaan yang dipertuan dengan memberikan upeti. Misalkan berita dari Dinasti Sung yang menginformasikan tentang kerajaan Sriwijaya. Menurut berita dari Dinasti Sung pada tahun 960 M nama raja Sriwijaya yaitu Si-Li Hu-ta-hsia-li-tan dan dan pada tahun 962 M rajanya yaitu Shih-li Wu-yeh. Pada tahun 988 datang utusan dengan maksud menyampaikan upeti. Pada tahun 992, utusan yang meninggalkan kanton dua tahun sebelumnya tidak dapat kembali ke negerinya karena negerinya diserbu oleh She-p’o. Akibatnya utusan terpaksa berdiam di Kanton selama satu tahun. Pada musim panas tahun 992 utusan itu pergi ke Campa dengan perahu, disana ia mendapatkan berita yang tidak menyenangkan tentang negerinya. Akhirnya ia kembali ke Cina dan mohon kepada kaisar untuk mengumumkan bahwa San-fo-ch’i berada di bawah perlindungan Cina.
Pada masa sekarang salah satu lembaga yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap tradisi penulisan peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan peran dirinya yaitu TNI (dulu ABRI). Banyak sekali sejarah yang ditulis oleh TNI yang berkaitan dengan peran dirinya, mulai dari proses berdirinya sampai dengan perannya dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara. Penulisan sejarah perannya bersifat kronologis, misalkan peran Kodam Siliwangi yang ditulis dengan judul “Siliwangi dari masa ke masa”. Secara tematis bentuk penulisan sejarah merupakan sejarah militer.
Baca Juga : Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional
Baca Juga : Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional
0 komentar:
Posting Komentar