TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, memandang positif permainan game Pokemon Go. Dia menilai permainan itu dapat mengandung unsur pendidikan apabila mencari pokemon di tempat-tempat, seperti museum.
Oleh karena itu, dia mendesak kepada pengelola permainan itu agar menempatkan pokemon-pokemon yang menjadi incaran hanya di tempat-tempat tertentu yang mempunyai unsur pendidikan.
"Justru ini bisa diarahkan mencari di tempat positif. Tetapi kalau pokemon di tengah kuburan di mana letak proses pembelajaran. Jadi sebenarnya secara prinsip sekedar permainan menarik yang harus dipikirkan di mana letak pokemon," ujar Mendikbud Anies Baswedan ditemui di Jakarta, Minggu (17/7/2016).
Dia menjelaskan, permainan Pokemon Go itu di satu sisi memberikan kesempatan kepada anak bermain dan bergerak. Berbeda dibandingkan dahulu, di mana permainan game hanya bermain di tempat dan statis.
Namun, pergerakan menjadi bisa tidak terkontrol dan membahayakan pemain. Dia mencontohkan permainan layangan, di mana pemain layangan mengejar-ngejar layangan sehingga akhirnya terjadi tabrakan. Oleh karena itu harus dicegah.
"Karena itu, saya mengimbau pengelola Pokemon Go untuk menampung aspirasi. Nah, jadi permainan bisa diarahkan untuk mencari di TMII, Museum, Gallery, dan tempat-tempat yang menjadi kesempatan belajar," ujarnya.
Dia mengaku pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pengelola permainan Pokemon Go supaya monster-monster itu ditempatkan di museum-museum.
"Museum nasional di bawah dikbud bekerja bersama dengan mereka sehingga sebagian yang dicari adalah museum kalau mencari dalam museum anak belajar di museum," tambahnya.
Oleh karena itu, dia mendesak kepada pengelola permainan itu agar menempatkan pokemon-pokemon yang menjadi incaran hanya di tempat-tempat tertentu yang mempunyai unsur pendidikan.
"Justru ini bisa diarahkan mencari di tempat positif. Tetapi kalau pokemon di tengah kuburan di mana letak proses pembelajaran. Jadi sebenarnya secara prinsip sekedar permainan menarik yang harus dipikirkan di mana letak pokemon," ujar Mendikbud Anies Baswedan ditemui di Jakarta, Minggu (17/7/2016).
Dia menjelaskan, permainan Pokemon Go itu di satu sisi memberikan kesempatan kepada anak bermain dan bergerak. Berbeda dibandingkan dahulu, di mana permainan game hanya bermain di tempat dan statis.
Namun, pergerakan menjadi bisa tidak terkontrol dan membahayakan pemain. Dia mencontohkan permainan layangan, di mana pemain layangan mengejar-ngejar layangan sehingga akhirnya terjadi tabrakan. Oleh karena itu harus dicegah.
"Karena itu, saya mengimbau pengelola Pokemon Go untuk menampung aspirasi. Nah, jadi permainan bisa diarahkan untuk mencari di TMII, Museum, Gallery, dan tempat-tempat yang menjadi kesempatan belajar," ujarnya.
Dia mengaku pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan pengelola permainan Pokemon Go supaya monster-monster itu ditempatkan di museum-museum.
"Museum nasional di bawah dikbud bekerja bersama dengan mereka sehingga sebagian yang dicari adalah museum kalau mencari dalam museum anak belajar di museum," tambahnya.
Sumber : tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar