REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Memasuki tahun ajaran baru, Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3i) menawarkan program bayar kuliah setelah kerja. Artinya, uang kuliah bisa dibayar setelah mahasiswa lulus dan mendapatkan kerja.
Head of Communication LP3i, Muhammad Aghnia Syahputra mengungkapkan, dengan konsep ini, LP3i berkomitmen membantu generasi muda Indonesia agar bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi tanpa terbebani masalah biaya. "Melalui program ini kami ingin membantu generasi muda lulusan SMA atau sederajat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang berkualitas tanpa dibebani masalah biaya sama sekali. Karena biaya kuliah, bisa mereka bayarkan nanti setelah lulus kuliah, dan memiliki penghasilan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (20/7).
Dengan konsep ini, kata pria yang akrab disapa Aga ini, mahasiswa bisa lebih fokus kuliah sesuai dengan jurusan yang diminati. "Dan merancang masa depannya,” ucap dia.
Ia berkata, lulusan dari LP3i juga tidak perlu khawatir akan menganggur setelah lulus kuliah. Karena LP3i mencetak lulusan yang siap kerja di perusahaan–perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri.
Tak hanya itu, lulusan LP3i juga terdidik untuk menjadi pengusaha. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri, dan menghasilkan keuntungan dari bisnisnya.
“Mahasiswa LP3i dididik untuk menjadi profesional sehingga setelah lulus mereka sudah siap bekerja," ucap dia.
Guna menggencarkan misi tersebut, LP3i membuka rekrutmen mahasiswa baru atau pindahan. Targetnya lembaga pendidikan ini akan menerima 500 mahasiswa baru di setiap cabang LP3i seluruh Indonesia, hingga totalnya bisa mencapai 30 ribu mahasiswa.
“Pembukaan rekrutmen mahasiswa baru ini berlaku bagi seluruh siswa yang telah lulus sekolah dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, atau bagi mahasiswa pindahan. Prisnipnya, pendidikan ketrampilan ini nantinya bisa langsung diimplementasikan," ucap Aga.
Pendiri LP3i, Syahrial Yusuf mengungkapkan LP3i berkomitmen untuk menekan angka pengangguran di Indonesia dengan menyajikan proses pendidikan yang berkesinambungan, insentif dan partisipatif. “Perkembangan dunia bisnis kian pesat, persaingan kerja pun semakin ketat. Untuk itu, kami mempersiapkan sejumlah perangkat modul dan paket program yang aktual. Sehingga lulusan dari LP3i memiliki profesionalisme, pengalaman, dan menjadi tenaga kerja siap pakai dalam dunia bisnis,” kata dia menjelaskan.
Tokoh pendidikan dan pemberantasan pengangguran Indonesia ini menyampaikan, banyaknya jumlah pengangguran intelektual di Indonesia adalah karena mereka yang menyandang gelar, namun belum memiliki dasar ketrampilan praktis dan kemampuan analisis yang handal. Untuk itu, proses belajar mengajar yang ditawarkan LP3i lebih banyak menggunakan pendekatan praktis lewat diskusi kelompok, simulasi, dan latihan praktek.
“Lulusan LP3i dididik untuk trampil dan memiliki keahlian dalam bekerja, sehingga membuat perusahaan puas akan kinerja mereka,” tutup Dewan Pembina Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) itu.
Sumber : republika.co.id
Head of Communication LP3i, Muhammad Aghnia Syahputra mengungkapkan, dengan konsep ini, LP3i berkomitmen membantu generasi muda Indonesia agar bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi tanpa terbebani masalah biaya. "Melalui program ini kami ingin membantu generasi muda lulusan SMA atau sederajat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang berkualitas tanpa dibebani masalah biaya sama sekali. Karena biaya kuliah, bisa mereka bayarkan nanti setelah lulus kuliah, dan memiliki penghasilan," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (20/7).
Dengan konsep ini, kata pria yang akrab disapa Aga ini, mahasiswa bisa lebih fokus kuliah sesuai dengan jurusan yang diminati. "Dan merancang masa depannya,” ucap dia.
Ia berkata, lulusan dari LP3i juga tidak perlu khawatir akan menganggur setelah lulus kuliah. Karena LP3i mencetak lulusan yang siap kerja di perusahaan–perusahaan baik di dalam maupun di luar negeri.
Tak hanya itu, lulusan LP3i juga terdidik untuk menjadi pengusaha. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri, dan menghasilkan keuntungan dari bisnisnya.
“Mahasiswa LP3i dididik untuk menjadi profesional sehingga setelah lulus mereka sudah siap bekerja," ucap dia.
Guna menggencarkan misi tersebut, LP3i membuka rekrutmen mahasiswa baru atau pindahan. Targetnya lembaga pendidikan ini akan menerima 500 mahasiswa baru di setiap cabang LP3i seluruh Indonesia, hingga totalnya bisa mencapai 30 ribu mahasiswa.
“Pembukaan rekrutmen mahasiswa baru ini berlaku bagi seluruh siswa yang telah lulus sekolah dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, atau bagi mahasiswa pindahan. Prisnipnya, pendidikan ketrampilan ini nantinya bisa langsung diimplementasikan," ucap Aga.
Pendiri LP3i, Syahrial Yusuf mengungkapkan LP3i berkomitmen untuk menekan angka pengangguran di Indonesia dengan menyajikan proses pendidikan yang berkesinambungan, insentif dan partisipatif. “Perkembangan dunia bisnis kian pesat, persaingan kerja pun semakin ketat. Untuk itu, kami mempersiapkan sejumlah perangkat modul dan paket program yang aktual. Sehingga lulusan dari LP3i memiliki profesionalisme, pengalaman, dan menjadi tenaga kerja siap pakai dalam dunia bisnis,” kata dia menjelaskan.
Tokoh pendidikan dan pemberantasan pengangguran Indonesia ini menyampaikan, banyaknya jumlah pengangguran intelektual di Indonesia adalah karena mereka yang menyandang gelar, namun belum memiliki dasar ketrampilan praktis dan kemampuan analisis yang handal. Untuk itu, proses belajar mengajar yang ditawarkan LP3i lebih banyak menggunakan pendekatan praktis lewat diskusi kelompok, simulasi, dan latihan praktek.
“Lulusan LP3i dididik untuk trampil dan memiliki keahlian dalam bekerja, sehingga membuat perusahaan puas akan kinerja mereka,” tutup Dewan Pembina Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) itu.
Sumber : republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar