Pengertian Dari Sikap dan Perilaku Wirausaha
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakankecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadapstimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatukecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negatifterhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi,situasi, ide, konsep dan sebagainya (Gerungan,2000).
Gagne (1974) mengatakan bahwa sikap merupakan suatu keadaaninternal (internal state) yang mempengaruhi pilihan tidakan individuterhadap beberapa obyek, pribadi, dan peristiwa. Masih banyak lagidefinisi sikap yang lain, sebenarnya agak berlainan, akan tetapikeragaman pengertian tersebut disebabkan oleh sudut pandang dari penulis yang berbeda. Namun demikian, jika dicermati hampir semua batasan sikap memiliki kesamaan padang, bahwa sikap merupakan suatu keadaan internalatau keadaan yang masih ada dalam dari manusia.
Dalam hubungannya dengan perilaku individu, sikap memberi unsur pengarah (directive properties) pengambil dan pemberi daya pada perilaku manusia atau Sekilas, di atas terlihat bahwa antara sikap dan perilaku ada kesamaan.Oleh karena itu, psikolog sosial, seperti Morgan dan King, Howard danKendler, serta Krech dkk., mengatakan bahwa antara sikap dan perilakuadalah konsisten. Apakah selalu bahwa sikap konsisten dengan perilaku?Seharusnya, sikap adalah konsisten dengan perilaku, akan tetapi karenabanyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku, maka dapat juga sikap tidakkonsisten dengan perilaku. Dalam keadaan yang demikian terjadi adanya desonansi nilai. Dilain pihak pengembangan sikap yang berhubungan kewirausahaan adalah upaya membangun perilaku bekerja prestatif, sebagai upaya ingin terus maju dan berprestasi yang tidak dapat dihindari.
(baca juga : Cara Untuk Menjadi Wirausaha Sukses)
Para psikolog, di antaranya Morgan dan King, Howard dan Kendler, mengatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan hereditas. Faktor lingkungan yangmempengaruhi perilaku adalah beragam, di antaranya pendidikan, nilai danbudaya masyarakat, politik, dan sebagainya. Sedang faktor hereditasmerupakan faktor bawaan seseorang yang berupa karunia pencipta alamsemesta yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir, yang banyakditentukan oleh faktor genetik. Kedua faktor secara bersama-samamempengaruhi perilaku manusia. Jika kita ingin menumbuhkan sikap, kitaharus memadukan faktor bawaan berupa bakat dan faktor lingkunganpendidikan dan belajar. Pandangan ini sejalan dengan hukum konvergensiperkembangan yang menyeimbangkan antara faktor bawaan dengan faktorlingkungan, tanpa mengorbankan satu faktorpun (Syah, 2002).
Dalam hubungannya dengan perilaku individu, sikap memberi unsur pengarah (directive properties) pengambil dan pemberi daya pada perilaku manusia atau Sekilas, di atas terlihat bahwa antara sikap dan perilaku ada kesamaan.Oleh karena itu, psikolog sosial, seperti Morgan dan King, Howard danKendler, serta Krech dkk., mengatakan bahwa antara sikap dan perilakuadalah konsisten. Apakah selalu bahwa sikap konsisten dengan perilaku?Seharusnya, sikap adalah konsisten dengan perilaku, akan tetapi karenabanyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku, maka dapat juga sikap tidakkonsisten dengan perilaku. Dalam keadaan yang demikian terjadi adanya desonansi nilai. Dilain pihak pengembangan sikap yang berhubungan kewirausahaan adalah upaya membangun perilaku bekerja prestatif, sebagai upaya ingin terus maju dan berprestasi yang tidak dapat dihindari.
(baca juga : Cara Untuk Menjadi Wirausaha Sukses)
Para psikolog, di antaranya Morgan dan King, Howard dan Kendler, mengatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan hereditas. Faktor lingkungan yangmempengaruhi perilaku adalah beragam, di antaranya pendidikan, nilai danbudaya masyarakat, politik, dan sebagainya. Sedang faktor hereditasmerupakan faktor bawaan seseorang yang berupa karunia pencipta alamsemesta yang telah ada dalam diri manusia sejak lahir, yang banyakditentukan oleh faktor genetik. Kedua faktor secara bersama-samamempengaruhi perilaku manusia. Jika kita ingin menumbuhkan sikap, kitaharus memadukan faktor bawaan berupa bakat dan faktor lingkunganpendidikan dan belajar. Pandangan ini sejalan dengan hukum konvergensiperkembangan yang menyeimbangkan antara faktor bawaan dengan faktorlingkungan, tanpa mengorbankan satu faktorpun (Syah, 2002).
apa hubungannya dengan wirausahan yg menjadi judul artikel ini?
BalasHapus