Indonesia terletak pada dua jalur gempa di dunia yaitu : jalur circum Pacifik dan jalur Himalaya – Mediterrania. Selain itu Indonesia berada 3 Lempeng tektonik yaitu : Lempeng Pasifik, Indo-Australia dan Eurasia. Dikawasan Indonesia banyak terdapat patahan aktif seperti : Patahan Semangko di sumatera, Cimandiri di Jawa dan banyak patahan dan Sub patahan lainnya yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
baca juga : Megatsunami Gelombang Tsunami Tertinggi Mencapai Ketinggian 100 Meter
Yang ditandai dengan titik berwarna hijau adalah zona gempa bumi dangkal; titik berwarna coklat menandai zona gempa bumi dalam; sementara segitiga merah adalah gunung berapi. Berdasarkan hal ini terlihat bahwa titik-titik tersebut terkonsentrasi di daerah sepanjang pertemuan lempeng benua. Dari persebaran gunung berapi, tampak bahwa Indonesia dikelilingi oleh begitu banyak gunung berapi.
Indonesia dilihat dari kondisi geologis merupakan daearah rawan bencana khususnya gempa bumi dan tsunami. Pasca meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar di tahun 1883, setidaknya telah terjadi 17 bencana tsunami besar di Indonesia selama hampir satu abad (1900-1996).
Berbagai daerah di Indonesia merupakan titik rawan bencana, terutama bencana gempa bumi, tsunami, banjir, dan letusan gunung berapi. Wilayah Indonesia dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Sewaktu-waktu lempeng ini akan bergeser patah menimbulkan gempa bumi. Selanjutnya jika terjadi tumbukan antarlempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami, seperti yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Pangandaran Jawa Barat. Korban yang meninggal mencapai kurang lebih 173.000 jiwa. 27 Mei 2006, Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah diporakporandakan gempa bumi dengan kekuatan 5,9 SR. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki patahan aktif dan memungkinkan terjadinya potensi bencana gempa bumi maupun tsunami.
baca juga : Megatsunami Gelombang Tsunami Tertinggi Mencapai Ketinggian 100 Meter
Yang ditandai dengan titik berwarna hijau adalah zona gempa bumi dangkal; titik berwarna coklat menandai zona gempa bumi dalam; sementara segitiga merah adalah gunung berapi. Berdasarkan hal ini terlihat bahwa titik-titik tersebut terkonsentrasi di daerah sepanjang pertemuan lempeng benua. Dari persebaran gunung berapi, tampak bahwa Indonesia dikelilingi oleh begitu banyak gunung berapi.
Indonesia dilihat dari kondisi geologis merupakan daearah rawan bencana khususnya gempa bumi dan tsunami. Pasca meletusnya Gunung Krakatau yang menimbulkan tsunami besar di tahun 1883, setidaknya telah terjadi 17 bencana tsunami besar di Indonesia selama hampir satu abad (1900-1996).
Berbagai daerah di Indonesia merupakan titik rawan bencana, terutama bencana gempa bumi, tsunami, banjir, dan letusan gunung berapi. Wilayah Indonesia dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Sewaktu-waktu lempeng ini akan bergeser patah menimbulkan gempa bumi. Selanjutnya jika terjadi tumbukan antarlempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami, seperti yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Pangandaran Jawa Barat. Korban yang meninggal mencapai kurang lebih 173.000 jiwa. 27 Mei 2006, Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah diporakporandakan gempa bumi dengan kekuatan 5,9 SR. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki patahan aktif dan memungkinkan terjadinya potensi bencana gempa bumi maupun tsunami.
Berdasarkan katalog gempa (1629 - 2002) di Indonesia pernah terjadi tsunami sebanyak 109 kali, yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempa tektonik. Hal-hal yang paling berpotensi menimbulkan tsunami adalah:
1. Gempa yang terjadi di dasar laut
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km
3. Kekuatan gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun
5. Tsunami di Samudera Hindia - 26 Desember 2004
selanjutnya : Kerusakan Akibat Tsunami Di Samudera Hindia
1. Gempa yang terjadi di dasar laut
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km
3. Kekuatan gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun
5. Tsunami di Samudera Hindia - 26 Desember 2004
selanjutnya : Kerusakan Akibat Tsunami Di Samudera Hindia
0 komentar:
Posting Komentar