1. Pengertian BEP (Break Even Point)
Analisis BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Cara Menghitung BEP |
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal. Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian.
Biaya produksi zat warna alam indigo meliputi biaya investasi, biaya tidak tetap, dan biaya operasional. Analisis usaha produksi zat warna alam indigo di susun untuk mengetahui gambaran ekonomi mengenai usaha yang akan diwujudkan. Analisis usaha pembuatan zat warna alam indigo menggunakan asumsi bahwa :
- Alat spray aerator dapat digunakan selama 3 tahun. Oleh sebab itu biaya tetap yang digunakan merupakan biaya penyusutan per tahun dengan pola penyusutan tetap. Harga Alat Spray Aerator baru Rp. 3.000.000,00
- Lahan yang digunakan 400 m2 dengan sistem sewa 1 tahun. Komponen biaya lahan dihitung sesuai dengan masa produksi
- Tenaga kerja yang digunakan 1 orang. Upah per hari Rp. 50.000,00
- Siklus produksi disesuaikan dengan masa panen daun nila yaitu 3 bulan sekali.
- Proses produksi memerlukan waktu selama 6 hari sampai menghasilkan pasta.
- Produksi dilakukan di gedung milik sendiri, sehingga dalam kasus ini tidak dinyatakan sebagai bagian dari komponen biaya.
- Ember kapasitas 100 liter digunakan sebanyak 2 buah dengan harga masing-masing Rp. 100.000,00
- Keranjang perendaman digunakan 2 buah dengan harga Rp. 50.000,00
- Ember dan keranjang perendaman, dapat digunakan selama 2 tahun.
- Harga pasta zat warna alam indigo di pasaran sangat beragam dan pada analisis ini digunakan angka rata-rata yaitu Rp. 50.000,00 per kg.
Komponen biaya dalam satu proses produksi (3 bulan)
a. Biaya Investasi
1) Sewa tanah per tahun 400 m2 Rp. 300.000,00
2) Alat spray aerator Rp. 3.000.000,00
3) Ember perendaman Rp. 200.000,00
4) Keranjang pengendapan Rp. 100.000,00
Total investasi Rp. 3.600.000,00
b. Biaya Variabel
1) Daun nila 300 kg @ Rp 1000,00 Rp. 300.000,00
2) Tenaga kerja 6 HOK @Rp 50.000,00 Rp. 300.000,00
3) Kapur tohor 9 kg @ Rp1000,00 Rp. 9.000,00
Total biaya tidak tetap/variabel Rp. 609.000,00
c. Biaya Penyusutan
1) Sewa Lahan Rp. 75.000,00
2) Penyusutan Spray Aerator Rp. 250.000,00
5) Penyusutan ember Rp. 50.000,00
3) Penyusutan keranjang perendaman Rp. 25.000,00
Total biaya tetap Rp. 400.000,00
d. Biaya Produksi
1) Biaya tidak tetap/variable cost Rp 609.000,00
2) Biaya sewa dan penyusutan Rp 400.000,00
Total biaya produksi Rp. 1.009.000,00
e. Produksi Zat warna alam indigo
Pasta 50 kg @Rp 40.000,00 Rp. 2.000.000,00
otal pendapatan Rp. 2.000.000,00
f, Keuntungan
Keuntungan = Total penghasilan – Biaya produksi
= Rp 2.000.000,00 – Rp. 1.009.000,00
= Rp 991.000,00
2. Menghitung BEP
BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Menghitung BEP (Break Even Point) |
Dari perhitungan BEP produksi dan harga, diketahui bahwa titik impas usaha pembuatan zat warna indigo dicapai ketika produksi pasta mencapai 25,23 kg atau harga pasta indigo sebesar Rp 20.180,00/kg . Produksi di atas 25,23 kg dan harga di atas Rp20.180,00/kg pada tiap kali periode produksi adalah keuntungan.
0 komentar:
Posting Komentar