Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia. Mereka tertarik dengan kebudayaan pra-sejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan pada zaman modern saat ini. Mereka mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi, dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan (gathering) sampai zaman bercocok tanam dan zaman industri.
Para ahli antropologi dapat dibedakan ke dalam beberapa spesialisasi. Pertama, ahli antropologi sosial (antropologi budaya) mempelajari tentang kelompok-kelompok manusia yang ada saat ini yang menggunakan cara hidup (misalnya budaya) tertentu. Mereka dapat mengkaji budaya manusia tertentu dengan cara mempelajari bagaimana bagian-bagian budaya itu bisa cocok dalam membentuk keseluruhan budaya manusia yang bermakna, atau mereka dapat memilih dan mempelajari sejumlah kebudayaan berdasarkan pola-pola perilaku untuk mendapatkan “perspektif antar budaya” tentang kondisi manusia. Kedua, ahli etnografi adalah seorang ahli antropologi yang punya spesialisasi dalam mengumpulkan informasi tentang segala aspek budaya yang ada melalui kerja lapangan. Ketiga, ahli antropologi bahasa mempelajari bahasa-bahasa yang digunakan manusia dengan fokus kajian pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial.
Keempat, ahli antropologi fisik (biologi) menggunakan teknik-teknik ilmu pengetahuan alam dalam studi makhluk hidup maupun yang sudah berupa fosil dan binatang primata seperti monyet atau kera. Kelima, ahli arkeologi menggunakan teknik-teknik penggalian dan analisis ilmiah sisa-sisa fisik makhluk hidup untuk merekonstruksi cara hidup manusia yang telah musnah. Keenam, ahli primatologi meliputi ahli antropologi yang mempelajari perilaku kelompok primat bukan makhluk manusia seperti baboon, simpanse, dan gorila. Tegasnya, tiga spesialis terakhir ini lebih menyerupai ilmu-ilmu alam daripada ilmu-ilmu sosial dalam fokus dan metode kajiannya.
0 komentar:
Posting Komentar