Menurut Muro & Kottman (1995 : 50) bimbingan perkembangan adalah program bimbingan yang di dalamnya mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Bimbingan dan konseling diperlukan oleh seluruh anak
Setiap anak membutuhkan layanan bimbingan perkembangan. Hal ini didasarkan bahwa tidak ada individu yang tidak bermasalah. Layanan bimbingan tidak hanya diperuntukkan bahwa anak bermasalah tetapi perlu menjadi upaya bantuan yang diberikan untuk seluruh anak didik. Semua anak perlu memperoleh pemahaman
tentang dirinya, dan juga pemahaman tentang lingkungan di sekitarnya.
Setiap anak membutuhkan layanan bimbingan perkembangan. Hal ini didasarkan bahwa tidak ada individu yang tidak bermasalah. Layanan bimbingan tidak hanya diperuntukkan bahwa anak bermasalah tetapi perlu menjadi upaya bantuan yang diberikan untuk seluruh anak didik. Semua anak perlu memperoleh pemahaman
tentang dirinya, dan juga pemahaman tentang lingkungan di sekitarnya.
2. Bimbingan dan konseling perkembangan difokuskan pada upaya membelajarkan anak.
Bimbingan perkembangan diarahkan untuk membantu tercapainya proses pembelajaran anak. Proses bimbingan tidak terlepas dari proses pembelajaran secara keseluruhan, dengan kata lain bimbingan dan pembelajaran merupakan suatu proses yang terpadu yang diarahkan agar terjadinya proses belajar pada diri anak.
Bimbingan perkembangan diarahkan untuk membantu tercapainya proses pembelajaran anak. Proses bimbingan tidak terlepas dari proses pembelajaran secara keseluruhan, dengan kata lain bimbingan dan pembelajaran merupakan suatu proses yang terpadu yang diarahkan agar terjadinya proses belajar pada diri anak.
3. Konselor dan guru merupakan fungsionaris bersama dalam program bimbingan perkembangan.
Dalam jenjang pendidikan dasar khususnya taman kanak-kanak, guru selain berperan sebagai pengajar juga berperan sebagai pembimbing dalam upaya membantu tumbuh kembangnya anak. Guru memiliki peran strategis dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi anak dan menciptakan iklim yang sehat dalam menunjang proses belajar dan perkembangan yang terjadi.
4. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan bagian penting dalam bimbingan perkembangan.
Keberhasilan bimbingan perkembangan yang dilakukan guru tidak terlepas dari seberapa jauh kurikulum bimbingannya diorganisasi dan direncanakan secara matang. Layanan dasar bimbingan perkembangan berisi tujuan dan sasaran untuk membantu anak didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Kurikulum menekankan pada aspek kognitif, afektif dan perkembangan secara normal
5. Program bimbingan perkembangan peduli dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri (self-enhancement).
Kegiatan dalam bimbingan perkembangan dirancang untuk membantu anak mengetahui lebih banyak tentang dirinya, menerima keadaan dirinya, serta memahami kekuatan pada dirinya 6. Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan (encouragement).
Metode encouragement diarahkan untuk :
a) menempatkan nilai pada diri anak sebagaimana dirinya sendiri,
b) percaya pada dirinya sendiri,
c) percaya akan kemampuan diri sendiri dan membangun penghargaan akan dirinya,
d) pengakuan untuk bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh,
e) memanfaatkan kelompok untuk mempermudah dan meningkatkan perkembangan anak,
f) memadukan kelompok sehingga anak merasa memiliki tempat dalam kelompok,
g) membantu pengembangan keterampilan secara berurutan dan secara psikologis memungkinkan untuk sukses,
h) mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan asset yang dimiliki anak, dan
i) memanfaatkan minat anak sebagai energi dalam pengajaran
7. Bimbingan perkembangan mengakui pengembangan yang terarah ketimbang akhir perkembangan yang definitif
Perkembangan anak merupakan suatu proses yang “menjadi”, artinya dalam proses perkembangannya anak membangun dirinya sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya.
8. Bimbingan perkembangan sebagai tim oriented menuntut pelayanan dari konselor professional.
Keberhasilan program bimbingan perkembangan tidak terlepas dari kerjasama seluruh pihak yang terlibat. Keefektifan pelaksanaan program bimbingan tidak terlepas dari pemahaman, pengetahuan dan keterampilan konselor (pembimbing) dalam melaksanakan program bimbingan.
9. Bimbingan perkembangan peduli dengan identifikasi awal akan kebutuhankebutuhan khusus dari anak.
Setiap anak memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda, identifikasi awal dalam pelaksanaan program bimbingan perkembangan perlu dilaksanakan untuk menemukan dan memahami berbagai kebutuhan khusus yang dimiliki anak. Bimbingan yang dilaksanakan perlu dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang dimiliki anak didik.
10. Bimbingan perkembangan peduli dengan penerapan psikologi.
Bimbingan perkembangan tidak hanya memperhatikan bagaimana anak didik belajar, tetapi juga mengarahkan pada bagaimana anak menggunakan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya
11. Bimbingan perkembangan memiliki kerangka dasar dari psikologi anak, psikologi perkembangan dan teori-teori belajar
Bimbingan perkembangan merupakan konsep yang memperhatikan berbagai ilmu lain yaitu psikologi anak, psikologi perkembangan dan teori-teori belajar, dalam aplikasinya bimbingan perkembangan akan berorientasi pada kerangka dasar dari ilmu-ilmu yang mempengaruhinya.
12. Bimbingan perkembangan mempunyai sifat urutan dan lentur
Bimbingan perkembangan bersifat fleksibel, disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak didik. Bimbingan perkembangan dilaksanakan secara terencana dan sistematis serta disesuaikan dengan kemampuan anak didik.
Beranjak dari penjelasan tentang prinsip-prinsip bimbingan perkembangan maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan perkembangan merupakan suatu upaya bantuan yang dapat diberikan kepada anak didik yang dirancang dengan memperhatikan berbagai kebutuhan, kemampuan, minat, dan masalah-masalah dalam perkembangan anak dan merupakan bagian penting dan integral dari keseluruhan proses pendidikan khususnya di taman kanak-kanak.
0 komentar:
Posting Komentar