Permasalahan Perkembangan Emosi Anak Taman Kanak-kanak | Biasa Membaca -->

Permasalahan Perkembangan Emosi Anak Taman Kanak-kanak

Permasalahan Perkembangan Emosi Anak Taman Kanak-kanak
Emosi adalah keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri individu yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan. Crow & Crow (E. Usman Effendi, 1985) mengungkapkan bahwa emosi adalah suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.

Pada umumnya anak kecil lebih emosional daripada orang dewasa karena pada usia ini anak masih relatif muda dan belum dapat mengendalikan emosinya. Pada usia 2-4 tahun, karakteristik emosi anak muncul pada ledakan marahnya atau temper tantrums (Elizatbeth. B. Hurlock, 1978). Untuk menampilkan rasa tidak senangnya, anak melakukan tindakan yang berlebihan, misalnya menangis, menjerit-jerit, melemparkan benda, berguling-guling, memukul ibunya atau aktivitas besar lainnya.

Pada usia ini anak tidak memperdulikan akibat dari perbuatannya, apakah merugikan orang lain atau tidak, selain dari itu, pada usia ini anak lebih bersifat egosentris. Pada usia 5-6 tahun, emosi anak mulai matang. Pada usia ini anak mulai menyadari akibat-akibat dari tampilan emosinya. Anak mulai memahami perasaan orang lain, misalnya bagaimana perasaan orang lain bila disakiti, maka anak belajar mengendalikan emosinya.

Ekspresi emosi pada anak mudah berubah dengan cepat dari satu bentuk ekspresi ke bentuk ekspresi emosi yang lain. Anak dalam keadaan gembira secara tiba-tiba dapat langsung berubah menjadi marah karena ada sesuatu yang dirasakan tidak menyenangkan, sebaliknya apabila anak dalam keadaan marah, melalui bujukan
dengan sesuatu yang menyenangkan bisa berubah menjadi riang. Pola emosi pada anak hampir sama dengan orang dewasa, namun berbeda dari sisi rangsangan yang membangkitkannya serta cara mengekspresikan emosi.

Rangsangan yang sering membangkitkan emosi anak adalah keinginan yang tidak terpenuhi, dengan cara mengungkapkan ekspresi yang tidak terkendali. Sedangkan pada orang dewasa, rangsangan dan cara emosi diekspresikan secara lebih terkendali. Pola emosi pada anak dapat berbentuk rasa takut, marah, cemburu, sedih, gembira, kasih sayang atau iri hati .

Ekspresi emosi yang baik pada anak dapat menimbulkan penilaian sosial yang menyenangkan, sedangkan ekspresi emosi yang kurang baik seperti cemburu, marah, atau takut dapat menimbulkan penilaian sosial yang tidak menyenangkan. Anak yang bersikap seperti itu akan dijauhi teman, dinilai sebagai anak yang cengeng, pemarah, atau julukan-julukan lain. Penilaian yang diperoleh anak dari lingkungannya dapat membentuk konsep diri negatif, dan pada akhirnya anak tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Itulah penjelasan tentang Permasalahan Perkembangan Emosi Anak Taman Kanak-kanak semoga bermanfaat.

Permasalahan Perkembangan Emosi Anak Taman Kanak-kanak Rating: 4.5 Diposkan Oleh: khadhika

0 komentar:

Posting Komentar

BERLANGGANAN GRATIS

Silahkan masukan e-mail anda untuk mendapatkan kiriman materi pelajaran terbaru dari biasamembaca.blogspot.com gratis langsung ke e-mail anda

Dikirim oleh biasamembaca.com