Makna Bimbingan di Taman Kanak-kanak | Biasa Membaca -->

Makna Bimbingan di Taman Kanak-kanak

Makna Bimbingan di Taman Kanak-kanak
Proses pendidikan dapat dilakukan melalui tiga bentuk kegiatan, yaitu bimbingan, pengajaran dan latihan.  Melalui proses bimbingan anak dibantu untuk dapat mengembangkan berbagai aspek kemampuan yang dimilikinya, dan bilamana anak mengalami kesulitan atau hambatan dalam proses perkembangannya, maka layanan bimbingan juga perlu membantu agar permasalahan yang dihadapi tidak menghambat proses tumbuh kembang anak.

Pengajaran juga menjadi suatu kegiatan yang dilakukan dalam upaya menyiapkan anak didik untuk dapat berperan di masa yang akan datang, karena melalui suatu proses kegiatan yang terencana dan ditangani oleh pihak yang berkompeten dapat terselenggara suatu proses pendidikan yang bermutu dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga apa yang dicita-citakan diharapkan dapat tercapai.

Latihan menjadi suatu kegiatan yang tak kalah pentingnya dalam pelaksanaan proses pendidikan karena untuk mencapai sumber daya manusia yang bermutu tidak cukup hanya dibekali berbagai kemampuan yang bersifat kognitif afeksi saja, tetapi pada anak didik perlu dikembangkan berbagai kemampuan psikomotornya melalui berbagai latihan.

Kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dalam pelaksanaannya tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi kegiatan ini dilakukan secara terintegrasi yang bermuara pada tercapainya penyiapan peserta didik yang bermutu. Terintegrasi dalam pemahaman di atas dimaksudkan bahwa kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dilaksanakan secara bersama-sama dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Ilustrasi tentang pelaksanaan ketiga kegiatan di atas dapat disimak berikut ini. Ibu Ani adalah salah seorang guru di taman kanak-kanak sedang mengajar di depan kelas. Ibu Ani menjelaskan kepada anak didik tentang berbagai alat transportasi yang dapat digunakan manusia. Alat-alat itu dapat berupa mobil, sepeda, kereta api, pesawat terbang atau kapal laut. Ibu Ani pada saat itu sedang berperan sebagai pengajar karena bu Ani memberikan penjelasan tentang sesuatu materi kepada anak didik.

Pada kesempatan berikutnya Ibu Ani mengajak anak untuk membuat alat-alat transportasi dengan menggunakan kertas lipat. Ibu Ani memberi contoh bagaimana membuat pesawat terbang dari kertas lipat. Diajarinya anak-anak dengan memperagakan secara langsung membuat pesawat terbang dari kertas lipat. Kegiatan ini mendorong anak didik untuk dapat melatih otot-otot halusnya, dengan kegiatan melipat anak menggerakkan jari jemarinya dan berusaha untuk melatih sedikit demi sedikit keterampilan anak dalam membuat pesawat terbang melalui kertas lipat. Melalui kegiatan seperti ini, ibu Ani melatih kemampuan anak untuk terampil membuat pesawat terbang melalui kertas lipat.

Ketika ibu Ani mengajak anak-anak untuk membuat pesawat terbang dari kertas lipat, ditemukan ada anak yang sedang menangis. Ibu Ani mencoba mendekati anak tersebut dan bertanya mengapa anak menangis. Bu Ani berusaha untuk meredakan tangisnya dan mendorong (memotivasi) anak untuk mau melakukan kegiatan tersebut seperti teman-temannya. Ibu Ani tidak memaksa anak untuk mengerjakan tetapi dengan penuh kesabaran Ibu Ani memotivasi anak untuk belajar. Upaya ibu Ani dalam memahami kondisi dan kemampuan anak serta berusaha untuk membantu kesulitan anak dalam melakukan suatu aktivitas tertentu di atas menunjukkan bahwa ibu Ani berperan sebagai pembimbing.

Kegiatan bimbingan sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan mempunyai makna yang luas. Beberapa ahli mengemukakan makna bimbingan sebagai berikut :

1. Menurut Crow & Crow (1960), bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita, yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, membuat pilihannya sendiri dan memikul bebannya sendiri.

2. Menurut Stopps (1958) bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

3. Menurut Arthur J. Jones (1979) bimbingan adalah suatu pemberian bantuan kepada individu dalam membuat suatu pilihan kemampuan dan penyesuaian dalam kehidupannya. Kemampuan itu harus dikembangkan. Prinsip utama pengembangan setiap individu adalah meningkatkan kemampuan, kemampuan
memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri.

4. Menurut Rochman Natawidjaja (1984) bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus menerus supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapt bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Dari definisi-definisi di atas nampak adanya beberapa kesamaan, yaitu bahwa bimbingan merupakan suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat berkembang secara optimal.

Bimbingan sebagai suatu proses, mengandung arti bahwa bimbingan bukanlah merupakan suatu kegiatan sesaat melainkan melibatkan berbagai tindakan yang bersifat terencana, sistematis dan berkelanjutan.

Pemberian bantuan dalam arti bimbingan mengandung arti bahwa guru atau pembimbing bukan mengambil alih masalah dan tugas serta tanggung jawab pemecahannya dari peserta didik, melainkan mengembangkan lingkungan yang kondusif, dan mendorong individu untuk mengubah perilaku dan mampu menerima tanggung jawab, sehingga individu mampu memecahkan masalahnya sendiri.

Bantuan diberikan kepada individu dalam arti individu yang sedang berada dalam proses perkembangan, baik perkembangan fisik, intelektual, sosial maupun emosi. Sementara bantuan yang diberikan dimaksudkan agar individu dapat berkembang secara optimal yaitu tercapainya proses perkembangan yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Pemahaman di atas merupakan pemahaman bimbingan dalam arti yang luas yang mencakup makna bimbingan bagi seluruh individu. Anak taman kanak-kanak merupakan bagian dari individu yang dalam pelaksanaan pembelajarannya di taman kanak-kanak juga tidak terlepas dari kegiatan bimbingan.

Pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai jenjang dan jenis, salah satunya adalah pendidikan taman kanak-kanak. Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidkan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah (PP No. 27 tahun 1990)

Proses pembelajaran di taman kanak-kanak juga dapat dilakukan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang semua kegiatan itu dilakukan secara terintegrasi. Artinya, dalam proses pembelajaran di taman kanak-kanak, kegiatan bimbingan, pengajaran maupun latihan dilakukan secara bersama-sama dan saling terkait satu sama lain, walaupun dalam pelaksanaannya, kadangkala sulit dibedakan mana yang termasuk bimbingan, pengajaran atau latihan.

Anak taman kanak-kanak adalah sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan, yaitu berkembangnya berbagai aspek kepribadian anak baik fisik, intelektual, sosial, emosional maupun bahasa. Berbagai aspek perkembangan ini dapat berkembang normal manakala lingkungan juga turut memberikan kontribusi positif bagi tumbuh kembangnya anak. Namun kadangkala dalam proses perkembangannya, anak juga mengalami beberapa hambatan/kesulitan yang mempengaruhi proses perkembangannya.

Dalam Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak (PKBTK) 1994 diungkapkan bahwa bimbingan di taman kanak-kanak merupakan proses bantuan khusus yang diberikan oleh guru atau petugas lainnya kepada anak didik dalam rangka memperhatikan kemungkinan adanya hambatan/kesulitan yang dihadapi anak dalam rangka mencapai perkembangan yang optimal.

Dari penjelasan di atas, guru perlu memiliki kemampuan untuk mengetahui berbagai hambatan/kesulitan yang dihadapi anak didiknya dan berupaya untuk membantunya semaksimal mungkin. Selain dari itu, guru juga perlu berorientasi pada upaya membantu perkembangan anak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan yang dimiliki anak. Artinya, bahwa proses bantuan yang dilakukan guru di taman kanak-kanak bukan semata-mata membantu mengurangi atau menghilangkan berbagai hambatan yang dihadapi anak, akan tetapi lebih dari itu yakni membantu proses perkembangan anak sehingga anak dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin tanpa mengalami hambatan.

Makna Bimbingan di Taman Kanak-kanak Rating: 4.5 Diposkan Oleh: khadhika

0 komentar:

Posting Komentar

BERLANGGANAN GRATIS

Silahkan masukan e-mail anda untuk mendapatkan kiriman materi pelajaran terbaru dari biasamembaca.blogspot.com gratis langsung ke e-mail anda

Dikirim oleh biasamembaca.com