Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Bimbingan di Taman Kanak-kanak | Biasa Membaca -->

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Bimbingan di Taman Kanak-kanak

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Bimbingan di Taman Kanak-kanak
Seperti telah dikemukakan pada bagian awal bab ini, pelaksanaan layanan bimbingan di taman kanak-kanak memiliki karakteristik yang unik karena relatif berbeda dengan pelaksanaan program layanan bimbingan pada jenjang yang lain. Agar pelaksanaan bimbingan di taman kanak-kanak dapat terlaksana dengan baik, maka guru perlu memperhatikan beberapa faktor yang diperkirakan dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan bimbingan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan guru selain memahami karakteristik bimbingan seperti yang diuraikan di atas, juga faktor-faktor yang berkaitan dengan:
· Prinsip dasar bimbingan
· Esensi bimbingan
· Orientasi bimbingan
· Konsep yang mendasari pengelolaan bimbingan
· Bentuk layanan bimbingan
· Seting layanan bimbingan

Di bawah ini diuraikan masing-masing faktor di atas yaitu :

1. Prinsip Dasar Bimbingan
Pelaksanaan bimbingan di taman kanak-kanak tidak menggunakan waktu dan ruang tersendiri seperti halnya bimbingan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bimbingan di taman kanak-kanak dilaksanakan secara bersamasama dengan proses pembelajaran, baik pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Nuansa bermain menjadi bagian dari pelaksanaan bimbingan karena dunia anak adalah dunia bermain. Bimbingan dilakukan oleh guru kelas tidak dilakukan oleh petugas khusus, artinya guru kelas memiliki fungsi ganda selain sebagai pengajar juga berfungsi sebagai pembimbing.

2. Esensi Bimbingan
Bimbingan merupakan suatu upaya bantuan yang diberikan oleh guru di taman kanak-kanak terhadap anak didik baik bagi anak yang dianggap mempunyai masalah maupun anak yang tidak menunjukkan adanya masalah. Bimbingan di taman kanak-kanak menggunakan prinsip bimbingan untuk semua anak (guidance for all). Dalam pelaksanaannya, bimbingan juga diarahkan untuk membantu orang tua agar memiliki pemahaman dan motivasi untuk turut mengembangkan kemampuan anak, karena kelekatan anak usia taman kanakkanak terhadap orang tua relatif masih tinggi. Bimbingan diberikan pada anak dimaksudkan agar anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kapasitas kemampuan masing-masing anak.

3. Orientasi Bimbingan
Bimbingan di taman kanak-kanak berorientasi pada perkembangan karena pada usia taman kanak-kanak adalah masa pengembangan berbagai aspek kemampuan yang dimiliki anak. Masa ini sering disebut sebagai masa “golden age” atau masa keemasan karena pada masa ini anak sangat peka untuk mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasa. Pengembangan yang dilakukan sejak masa ini akan memberikan pengaruh yang sangat berarti bagi tumbuh kembang anak di kemudian hari.

Permasalahan atau hambatan yang mungkin ditemukan pada masa perkembangan ini merupakan suatu aspek yang harus diperhatikan guru karena bila hambatan ini dibiarkan dikhawatirkan akan menghambat proses perkembangan anak secara optimal. Agar perkembangan anak berjalan sesuai dengan kemampuannya maka guru berkewajiban membantu menghilangkan dan mengurangi hambatan yang mungkin akan mengganggu perkembangan anak.

4. Konsep yang Mendasari Pelaksanaan Bimbingan
Pelaksanaan bimbingan di taman kanak-kanak pada dasarnya berangkat dari pemahaman tentang perkembangan anak bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda-beda. Anak memiliki dunia sendiri dan anak tidak dapat disamakan dengan orang dewasa atau remaja. Masa anak taman kanak-kanak merupakan masa yang paling menentukan. Bila pada masa ini anak tidak mengalami perkembangan yang baik dan bahkan banyak menemukan berbagai hambatan, maka anak akan mengalami kesulitan dalam perkembangan di masa-masa selanjutnya. Seorang ahli psikologi mengatakan bahwa masa lima tahun pertama merupakan “bapaknya kehidupan”, bila pada lima tahun pertama ini kehidupan anak rapuh, maka anak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan pada masa berikutnya. Agar pada masa ini anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak, maka guru perlu memberikan bantuan agar anak dapat berkembang secara baik.

5. Bentuk Layanan Bimbingan
Bimbingan bagi anak taman kanak-kanak terdiri atas lima bentuk layanan yaitu (a) layanan pengumpulan data, (b) layanan informasi, (c) layanan konseling, (d) layanan penempatan, dan (e) layanan evaluasi dan tindak lanjut. Layanan pengumpulan data dimaksudkan untuk menjaring informasiinformasi yang diperlukan guru dalam memahami karakteristik, kemampuan dan permasalahan yang mungkin dialami anak didik. Data ini penting karena untuk memberikan bantuan terhadap anak, seorang guru taman kanak-kanak yang berperan sebagai pembimbing perlu mengetahui siapa anak yang dibimbing, bagaimana latar belakang kehidupannya, siapa orang-orang yang dekat dengannya, apa masalah yang mungkin dihadapi dan sebagainya. Dengan berbekal pemahaman terhadap anak, guru dapat lebih menentukan upaya bimbingan yang akan dilakukannya.

Layanan informasi dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pemahaman baik untuk anak didik maupun bagi orang tua. Untuk anak usia taman kanak-kanak yang relatif masih usia muda, masih sangat sedikit informasi atau pengetahuan yang diketahui dan difahami anak. Sebaliknya bagi orang tua, melalui layanan infomasi ini diharapkan dapat menambah wawasan khususnya yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Layanan informasi ini bersifat preventif atau pencegahan. Selain dari itu, juga merupakan upaya pengembangan kemampuan yang dimiliki anak didik.

Layanan konseling dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi anak yang diduga mengalami masalah tertentu, baik yang menyangkut masalah pribadi, sosial atau masalah lainnya. Proses konseling pada anak taman kanak-kanak berbeda dengan konseling yang dilakukan pada remaja atau orang dewasa. Remaja atau orang dewasa cenderung menyadari bahwa dirinya mengalami masalah tertentu dan memiliki keinginan untuk memperbaiki masalahnya. Sehingga pada proses konseling cenderung mereka datang sendiri menemui
petugas bimbingan.

Berbeda dengan anak usia taman kanak-kanak, anak belum bisa menyadari bahwa mereka memiliki masalah tertentu. Guru menganggap seorang anak memiliki masalah dilihat dari perubahan tingkah laku atau kemampuan yang ditunjukkan anak. Mungkin guru melihat satu anak mengalami penurunan kemampuan, atau anak tidak menunjukkan peningkatan kemampuan, mungkin juga anak menunjukkan perubahan sikap yang tiba-tiba. Oleh karena anak masih bersifat labil dan bertingkah laku apa adanya, maka gurulah yang dapatmengetahui adanya perubahan sikap yang ditunjukkan anak.

Layanan konseling dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah seperti yang diungkapkan dalam uraian terdahulu, yaitu melakukan : (a) identifikasi masalah, (b) diagnosis, (c) prognosis, (d) treatment, dan (e) evaluasi tindak lanjut.

6. Setting Layanan Bimbingan
Setting layanan bimbingan pada anak taman kanak-kanak dapat menggunakan setting individual dan kelompok. Setting ini digunakan sangat tergantung dari kebutuhan layanan bimbingan. Misalnya bila guru akan membantu hal-hal yang berkaitan dengan masalah pribadi atau keterampilan mungkin dapat menggunakan setting individual, sebaliknya bila berkaitan dengan masalah sosial maka guru dapat menggunakan setting kelompok.

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Bimbingan di Taman Kanak-kanak Rating: 4.5 Diposkan Oleh: khadhika

0 komentar:

Posting Komentar

BERLANGGANAN GRATIS

Silahkan masukan e-mail anda untuk mendapatkan kiriman materi pelajaran terbaru dari biasamembaca.blogspot.com gratis langsung ke e-mail anda

Dikirim oleh biasamembaca.com