Bimbingan di taman kanak-kanak perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Bimbingan bagian penting dari proses pendidikan.
Proses pendidikan bukanlah proses pengembangan segi intelektual semata, melainkan proses pengembangan seluruh segi kepribadian anak, karena kepribadian anak tidak dapat dipilah-pilah ke dalam serpihan-serpihan tertentu. Pendidikan bukan pula proses menyamakan perkembangan anak, tetapi proses mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengembangkan totalitas kepribadiannya sebagai makhluk pribadi, sosial, dan makhluk Tuhan. Kehadiran bimbingan di dalam praktek pendidikan tidak cukup dipertautkan dengan proses pengajaran melainkan juga perlu dipertautkan dengan berbagai kegiatan lain yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Proses pendidikan bukanlah proses pengembangan segi intelektual semata, melainkan proses pengembangan seluruh segi kepribadian anak, karena kepribadian anak tidak dapat dipilah-pilah ke dalam serpihan-serpihan tertentu. Pendidikan bukan pula proses menyamakan perkembangan anak, tetapi proses mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak untuk mengembangkan totalitas kepribadiannya sebagai makhluk pribadi, sosial, dan makhluk Tuhan. Kehadiran bimbingan di dalam praktek pendidikan tidak cukup dipertautkan dengan proses pengajaran melainkan juga perlu dipertautkan dengan berbagai kegiatan lain yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Bimbingan diberikan kepada semua anak didik dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah.
Semua anak didik memerlukan bantuan, baik yang dianggap tidak punya masalah maupun anak yang menghadapi masalah. Anak yang dianggap tidak memiliki masalah membutuhkan bimbingan, karena anak perlu tetap mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Bantuan yang diberikan pada anak seperti ini bersifat pencegahan dan pengembangan. Sementara bimbingan untuk anak yang bermasalah lebih bersifat perbaikan.
Semua anak didik memerlukan bantuan, baik yang dianggap tidak punya masalah maupun anak yang menghadapi masalah. Anak yang dianggap tidak memiliki masalah membutuhkan bimbingan, karena anak perlu tetap mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Bantuan yang diberikan pada anak seperti ini bersifat pencegahan dan pengembangan. Sementara bimbingan untuk anak yang bermasalah lebih bersifat perbaikan.
3. Bimbingan merupakan proses yang menyatu (integratif) dalam semua kegiatan pendidikan
Bimbingan merupakan salah satu kegiatan pendidikan di samping pengajaran dan latihan. Pelaksanaan bimbingan di taman kanak-kanak tidak dapat dipisahkan dalam keseluruhan proses pembelajaran. Ketika guru melaksanakan kegiatan pengajaran dan latihan, ketika itu pula guru dapat melaksanakan proses bimbingan. Guru dapat melaksanakan proses bimbingan dengan menggunakan metode pembelajaran yang seringkali digunakan dalam mengajar.
4. Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing
Kejelasan arah kepada siapa proses bimbingan itu dilakukan akan mewujudkan hasil yang baik dari suatu proses yang dilakukan. Guru tidak boleh sembarangan memberikan bimbingan, bimbingan yang dilakukan guru harus dilatarbelakangi pemahaman terhadap kondisi permasalahan anak yang dibimbingnya.
Bimbingan merupakan salah satu kegiatan pendidikan di samping pengajaran dan latihan. Pelaksanaan bimbingan di taman kanak-kanak tidak dapat dipisahkan dalam keseluruhan proses pembelajaran. Ketika guru melaksanakan kegiatan pengajaran dan latihan, ketika itu pula guru dapat melaksanakan proses bimbingan. Guru dapat melaksanakan proses bimbingan dengan menggunakan metode pembelajaran yang seringkali digunakan dalam mengajar.
4. Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing
Kejelasan arah kepada siapa proses bimbingan itu dilakukan akan mewujudkan hasil yang baik dari suatu proses yang dilakukan. Guru tidak boleh sembarangan memberikan bimbingan, bimbingan yang dilakukan guru harus dilatarbelakangi pemahaman terhadap kondisi permasalahan anak yang dibimbingnya.
5. Kegiatan bimbingan mencakup seluruh kemampuan perkembangan anak yang meliputi kemampuan fisik-motorik, kecerdasan, sosial, maupun emosional.
Bimbingan yang dilakukan di taman kanak-kanak perlu berorientasi pada seluruh aspek perkembangan anak, tidak hanya terpusat pada satu aspek perkembangan saja. Terhambatnya perkembangan salah satu aspek yang ada pada diri anak, dapat menghambat perkembangan aspek-aspek yang lain. Perkembangan kemampuan fisik terkait dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak dan terkait pula dengan perkembangan kemampuan intelektual, sosial dan emosionalnya. Demikian pula dengan aspek-aspek perkembangan lain yang saling bertautan.
Bimbingan yang dilakukan di taman kanak-kanak perlu berorientasi pada seluruh aspek perkembangan anak, tidak hanya terpusat pada satu aspek perkembangan saja. Terhambatnya perkembangan salah satu aspek yang ada pada diri anak, dapat menghambat perkembangan aspek-aspek yang lain. Perkembangan kemampuan fisik terkait dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak dan terkait pula dengan perkembangan kemampuan intelektual, sosial dan emosionalnya. Demikian pula dengan aspek-aspek perkembangan lain yang saling bertautan.
6. Bimbingan harus dimulai dengan mengenal (mengidentifikasi) kebutuhankebutuhan yang dirasakan oleh anak.
Bimbingan di taman kanak-kanak diawali dengan mengidentifikasi berbagai kebutuhan anak, karena masing-masing anak memiliki kebutuhan yang berbedabeda. Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan melalui proses bimbingan akan menunjang proses perkembangan anak selanjutnya.
Bimbingan di taman kanak-kanak diawali dengan mengidentifikasi berbagai kebutuhan anak, karena masing-masing anak memiliki kebutuhan yang berbedabeda. Pemenuhan kebutuhan yang dilakukan melalui proses bimbingan akan menunjang proses perkembangan anak selanjutnya.
7. Bimbingan harus luwes (fleksibel) sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak.
Pemahaman terhadap kebutuhan dan tingkat perkembangan anak yang berbeda satu sama lain membuat guru perlu melakukan bimbingan secara fleksibel. Guru tidak dapat memberikan bimbingan dengan pendekatan yang sama pada setiap anak, karena kebutuhan dan perkembangan anak satu sama lain berbeda.
Pemahaman terhadap kebutuhan dan tingkat perkembangan anak yang berbeda satu sama lain membuat guru perlu melakukan bimbingan secara fleksibel. Guru tidak dapat memberikan bimbingan dengan pendekatan yang sama pada setiap anak, karena kebutuhan dan perkembangan anak satu sama lain berbeda.
8. Dalam menyampaikan permasalahan anak kepada orang tua hendaknya diciptakan situasi aman dan menyenangkan sehingga memungkinkan komunikasi yang wajar dan terhindar dari kesalahpahaman.
Masalah yang dihadapi anak di taman kanak-kanak merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan dari peran orang tua di rumah, karena masalah anak seringkali berhubungan dengan masalah-masalah yang ada dalam keluarganya. Penyampaian masalah anak kepada orang tua perlu disampaikan secara lugas dan tidak menyinggung perasaan orang tua sehingga terhindar dari salah sangka orang tua terhadap gurunya.
Masalah yang dihadapi anak di taman kanak-kanak merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan dari peran orang tua di rumah, karena masalah anak seringkali berhubungan dengan masalah-masalah yang ada dalam keluarganya. Penyampaian masalah anak kepada orang tua perlu disampaikan secara lugas dan tidak menyinggung perasaan orang tua sehingga terhindar dari salah sangka orang tua terhadap gurunya.
9. Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan hendaknya orang tua diikutsertakan agar mereka dapat mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya di rumah
Kerjasama antara orang tua dan guru merupakan salah satu kunci keberhasilan bimbingan di taman kanak-kanak. Penanganan yang dilakukan guru di taman kanak-kanak tanpa disertai dukungan dan kerjasama orang tua di rumah akan membuat permsalahan yang dihadapi anak tidak dapat diselesaikan secara cepat. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang diterima anak ketika anak belajar di taman kanak-kanak dan ketika anak berada di rumah. Perbedaan perlakuan ini akan lebih menyulitkan anak untuk dapat menyelesaikan permasalahannya. Dengan adanya kerjasama dan perlakuan yang sama antara orang tua dan guru memungkinkan upaya penyelesaian masalah anak dapat berjalan sebaik mungkin.
10. Bimbingan dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guru sebagai pelaksana bimbingan dan bilamana perlu dikonsultasikan kepada kepala sekolah dan tenaga ahli
Keterbatasan kemampuan yang dimiliki guru perlu disadari secara arif namun demikian bimbingan tetap perlu dilaksanakan seoptimal mungkin. Dalam upaya memberikan bantuan pada anak didik, guru dapat bekerja sama dengan pihak lain yang lebih berkompeten untuk membantu perkembangan anak. Kerjasama ini dapat dilakukan dengan dokter, psikolog, psikiater atau ahli lain yang ada hubungannya dengan berbagai masalah yang dihadapi anak didik.
11. Bimbingan harus diberikan secara berkelanjutan
Bimbingan yang dilakukan pada anak taman kanak-kanak tidak bersifat sementara. Bimbingan tidak hanya dilakukan bila ada berbagai masalah yang dihadapi anak, tetapi bimbingan perlu dilakukan secara berkelanjutan dan senantiasa berorientasi pada upaya untuk membantu perkembangan anak seoptimal mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar