Secara
histories, orang pertama yang menemukan benua Amerika adalah Christoper
Colombus pada tanggal 12 Oktober 1492. Kemudian pada abad ketujuh belas
berdatanganlah para emigran yang berasal dari benua Eropah seperti
bangsa Sepanyol, Portugis, Italia, Perancis, Inggris, Jerman, Belanda,
kemudian orang-orang Negro dari Afrika yang dijadikan budak belian bagi
warga kulit putih. Inggris selanjutnya memperoleh wilayah yang paling
luas dan menganggap Amerika sebagai jajahannya. Inggris kemudian
memaksakan monopoli jual beli dan pembayaran pajak yang kemudian
menimbulkan perlawanan dari penduduk pada sekitar tahun 1774.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Thomas H. Elliot dari Washington University mengungkapkan “The original English settlements along North’s America’s Atlantic coast were established chiefly in the 17 th century. The colonist themselves came for many reason ; some in search of political and religious freedom, others for adventure, still others unwillingly, as slaves, most in the hope of enriching themselves. The English government sponsored these settlements because it needed New World raw materials sucg as sugar, furs, and lumber. It also hoped that America would become a valuable market for English products”. (Encyclopedia International, 1978 : 466).
Pada tanggal 4 Juli 1776 Kongres mengumumkan Kemerdekaan Amerika yang dikenal dengan Declaration of Independence.
Sebelas tahun kemudian yaitu tahun 1787 para pembentuk Konstitusi Amerika Serikat memilih bentukan Federasi sebagai bentuk pemerintah mereka yang pada saat itu terdiri dari 13 negara bagian (dewasa ini berkembang menjadi 50 negara bagian), dan mulai saat itu Negara Amerika Serikat merupakan contoh model dari hampir semua federasi Negara-negara lainnya.
Untuk mempersatukan bangsa Amerika yang dating dari berbagai bangsa yang berbeda diberikanlah pelajaran Civics di Amerika Serikat sejak tahun 1790 yaitu setelah 14 tahun kemerdekaan Negara tersebut. Sebagaimana diungkapkan Nu’man Somantri “Pelajaran Civics mulai diperkenalkan sejak tahun 1790 di Amerika Serikat dalam rangka ‘meng-Amerikakan’ bangsa Amerika atau terkenal dengan ‘theory of Americanization’ “. (1973 : 92).
Memang pada permulaan kemerdekaan Amerika agak sulit mempersatukan khususnya antara warga kulit putih dengan kulit berwarna, namun berkat pelajaran Civics hal tersebut secara perlahan-lahan dapat diatasi. Sejak itulah kita lihat bangsa Amerika menjadi bangsa yang besar, bersatu, kuat dan makmur walaupun mereka datang dari berbagai bangsa yang berbeda.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Thomas H. Elliot dari Washington University mengungkapkan “The original English settlements along North’s America’s Atlantic coast were established chiefly in the 17 th century. The colonist themselves came for many reason ; some in search of political and religious freedom, others for adventure, still others unwillingly, as slaves, most in the hope of enriching themselves. The English government sponsored these settlements because it needed New World raw materials sucg as sugar, furs, and lumber. It also hoped that America would become a valuable market for English products”. (Encyclopedia International, 1978 : 466).
Pada tanggal 4 Juli 1776 Kongres mengumumkan Kemerdekaan Amerika yang dikenal dengan Declaration of Independence.
Sebelas tahun kemudian yaitu tahun 1787 para pembentuk Konstitusi Amerika Serikat memilih bentukan Federasi sebagai bentuk pemerintah mereka yang pada saat itu terdiri dari 13 negara bagian (dewasa ini berkembang menjadi 50 negara bagian), dan mulai saat itu Negara Amerika Serikat merupakan contoh model dari hampir semua federasi Negara-negara lainnya.
Untuk mempersatukan bangsa Amerika yang dating dari berbagai bangsa yang berbeda diberikanlah pelajaran Civics di Amerika Serikat sejak tahun 1790 yaitu setelah 14 tahun kemerdekaan Negara tersebut. Sebagaimana diungkapkan Nu’man Somantri “Pelajaran Civics mulai diperkenalkan sejak tahun 1790 di Amerika Serikat dalam rangka ‘meng-Amerikakan’ bangsa Amerika atau terkenal dengan ‘theory of Americanization’ “. (1973 : 92).
Memang pada permulaan kemerdekaan Amerika agak sulit mempersatukan khususnya antara warga kulit putih dengan kulit berwarna, namun berkat pelajaran Civics hal tersebut secara perlahan-lahan dapat diatasi. Sejak itulah kita lihat bangsa Amerika menjadi bangsa yang besar, bersatu, kuat dan makmur walaupun mereka datang dari berbagai bangsa yang berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar