Teknik Dasar Analisis Mikrobiologi Yang Harus Diketahui | Biasa Membaca -->

Teknik Dasar Analisis Mikrobiologi Yang Harus Diketahui

Ada beberapa teknik dasar di dalam analisa mikrobiologi yang harus diketahui, meliputi : teknik transfer aseptis, Agar Slants (Agar miring), Turbiditas media broth (kekeruhan kaldu), Teknik Dilusi (pengenceran), Teknik Pour-Plate (lempeng tuang), Teknik Spread Plate (lempeng sebar), Teknik Streak Plate (lempeng gores).
Teknik Dasar Analisis Mikrobiologi Yang Harus Diketahui

Selanjutnya yang akan dibahas hanya teknik transfer aseptis. Teknik transfer aseptis adalah suatu metode atau teknik di dalam memindahkan atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobial yang harus diketahui oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi.

Beberapa aturan yang harus diketahui dan dipenuhi di dalam teknik transfer aseptis ini adalah sebagai berikut:

Baca Juga : Teknik Percobaan Kimia Berbahaya Dalam Laboratorium

Sebelum Pelaksanaan :

  • Singkirkan semua barang yang tidak diperlukan dari meja dan ruang kerja
  • Kenakan pakaian atau jas laboratorium yang bersih dan higinis sebelum masuk ke dalam laboratorium
  • Dianjurkan untuk mengenakan masker yang bersih dan higinis
  • Kenakan penutup rambut yang bersih dan higinis
  • Jangan sekali-kali meletakkan tabung dan peralatan laboratorium lainnya di luar laboratorium

Sebelum dan Setelah Pelaksanaan :

  • Cuci tangan anda dengan bersih dan gunakan antiseptis
  • Sanitasi dan desinfeksi ruang kerja (laboratorium dan sekitarnya) dengan desinfektan yang memadai, termasuk Laminar Air Flow dan Inkubator
  • Sterilisasi semua alat dan bahan sebelum digunakan
Ketika Pelaksanaan Kultur :

  • Jangan berbicara
  • Bekerjalah di dekat api (pembakar bunsen) dan di dalam Laminar Air Flow
  • Bukalah tabung atau cawan di atas api dan jauhkan dari hidung dan mulut anda
  • Usahakan jangan meletakkan tutup (kapas penutup) tabung reaksi di atas lantai/alas meja atau laminar
  • Miringkan tutup cawan petri yang akan dibuka sebagai penghalang antara kultur dengan mulut dan hidung anda
  • Jangan buka tutup cawan petri terlalu lebar dan terlalu lama
  • Bekerjalah dengan cepat
Setelah Pelaksanaan :

  • Segera tutup semua tabung atau cawan yang masih terbuka
  • Singkirkan segera semua peralatan atau bahan sisa yang sudah tidak digunakan lagi
  • Bersihkan dan keringkan segera tumpahan-tumpahan media yang ada
  • Sanitasi dan desinfeksi ulang ruang kerja (laboratorium anda)
  • Lepas pakaian kerja dan jas laboratorium anda sebelum meninggalkan ruang kerja anda
Di dalam teknik transfer aseptis ada beberapa teknik yang perlu difahami, yaitu :

Baca Juga : Pengenalan Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya

A. Inoculating dengan jarum ose


  1. Bakar jarum ose dari bagian pangkal dalam terus hingga ke bagian lup (ujung) sampai berpijar merah.
  2. Biarkan selama beberapa detik sampai pijar menghilang, kemudian segera ambil tabung reaksi yang berisi kultur bakteri, buka penutupnya dengan ketiga jari tengah, manis dan kelingking sedangkan jari telunjuk dan ibu jari memegang jarum ose.
  3. Bakar bibir tabung reaksi dengan cara memutar tabung sehingga semua bagian bibir tabung terkena api.
  4. Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung reaksi, lalu segera keluarkan. Usahakan ketika memasukkan jarum ose jangan sampai menyentuh dinding tabung dan lakukan di dekat pembakar bunsen.
  5. Bakar kembali bibir tabung reaksi dan segera tutup. Ingat, jarum ose jangan dibakar kembali karena akan membunuh bakteri yang akan diinokulasikan.
  6. Ambil tabung reaksi lainnya yang akan diinokulasi, buka tutupnya dengan cara yang sama dengan cara (b) dan bakar bibirnya dengan cara yang sama dengan cara c
  7. Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung tadi sebagaimana cara (d).
  8. Bakar bibir tabung reaksi dan tutup sebagaimana cara c.
  9. Bakar kembali jarum ose sebagaimana cara (a).
  10. Lakukan kembali dengan cara yang sama apabila diperlukan dilusi atau pengenceran.

B. Pipetting


  1. Ambil pipet yang telah steril, buka pembungkusnya dan pasang katup karetnya.
  2. Bakar ujungnya dibakar atas bunsen selama beberapa detik. Jangan terlalu lama karena dapat merusak ujung pipet.
  3. Ambil tabung reaksi yang berisi kultur bakteri, buka penutupnya dengan kedua jari manis dan kelingking sedangkan jari telunjuk, jari tengah dan ibu jari memegang pipet.
  4. Segera masukkan pipet ke dalam tabung reaksi, tekan katup karet penghisap tombol lalu segera keluarkan. Usahakan ketika memasukkan pipet jangan sampai menyentuh dinding tabung dan lakukan di dekat pembakar bunsen.
  5. Bakar kembali bibir tabung reaksi dan segera tutup.
  6. Ambil tabung reaksi lainnya yang akan diinokulasi, buka tutupnya dengan cara yang sama dengan cara (b) dan bakar bibirnya dengan cara yang sama dengan cara c.
  7. Segera masukkan pipet ke dalam tabung tadi, kemudian keluarkan cairan yang telah diinokulasi dari pipet dengan menekan tombol [E].
  8. Bakar bibir tabung reaksi dan tutup sebagaimana cara c.
  9. Pindahkan pipet dan ganti dengan pipet baru apabila akan melakukan pipetting kembali.
  10. Lakukan kembali dengan cara yang sama apabila diperlukan dilusi atau pengenceran.

C. Alcohol Flamming

Biasanya digunakan untuk meletakkan kertas cakram atau instrumen lain ke dalam cawan petri yang berisi media.

  1. Ambil forsep, celupkan ujungnya ke dalam alkohol, lalu segera bakar ujungnya di atas bunsen selama beberapa detik secara mendatar. Ingat, jangan miring
  2. Ambil kertas cakram steril atau instrumen lainnya dengan forsep tadi.
  3. Ambil tabung reaksi yang berisi zat antimikrobial, celupkan kertas cakram tadi ke dalam cairan di dalam tabung reaksi.
  4. Ambil cawan petri yang telah berisi biakan bakteri di dalam agar, buka penutupnya dengan cara memiringkan beberapa derajat hingga hanya pada satu sisi bagian saja yang terbuka. Ingat jangan terlalu lebar membukanya atau me mbuka seluruh tutupnya dari cawan.
  5. Segera masukkan kertas cakram steril atau instrumen lainnya dengan forsep secara hati-hati agar tidak merusak permukaan agar. Lakukan di dekat pembakar bunsen.
  6. Segera tutup dan bakar kembali bibir cawan.
  7. Lakukan kembali dengan cara yang sama apabila diperlukan.


Selanjutnya : Sumber-sumber Kecelakaan Kerja di Dalam Laboratorium

Teknik Dasar Analisis Mikrobiologi Yang Harus Diketahui Rating: 4.5 Diposkan Oleh: khadhika

0 komentar:

Posting Komentar

BERLANGGANAN GRATIS

Silahkan masukan e-mail anda untuk mendapatkan kiriman materi pelajaran terbaru dari biasamembaca.blogspot.com gratis langsung ke e-mail anda

Dikirim oleh biasamembaca.com