Tingkatan Komunikasi Menurut Ilmu Psikologi | Biasa Membaca -->

Tingkatan Komunikasi Menurut Ilmu Psikologi

a) Komunikasi intrapersonal

Komunikasi intrapersonel adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia.
Tingkatan Komunikasi Menurut Ilmu Psikologi

b) Komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisalebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi.

Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Begitupun, komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan, namun juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut pemahaman hubungansimbiotis antara komunikasi dengan perkembangan relasional. Komunikasi mempengaruhi perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serrentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihakpihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.

Baca Juga : Pengertian Komunikasi Dalam Ilmu Psikologi

c) Komunikasi kelompok

Definisi kelompok. Kelompok adalah sekelompok orang yang yang anggota – angotanya merasa terikat dengan kelompok – ada sense of belonging – yang tidak dimilik oleh angota yang bukan kelompok, serta mereka merasa saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain.

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.

Dikotomi kelompok

- Kelompok primer – sekunder (Cooley)

Kelompok primer yaitu kelompok yang hubungannya terasa akrab, lebih personal, dan lebih menyentuh hati.. Misalnya : hubungan dengan keluarga, kawan sepermainan, dan tetangga - tetangga yang dekat (di kampung, bukan di real estate). Sedangkan kelompok sekunder, yaitu kelompok yang hubungannya tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati. Misalnya : organisasi massa, fakultas, serikat buruh, danb sebagainya.
Perbedaan utama antara kelompok primer dan sekunder :
  • Kualitas pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas.
  • Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal
  • Pada kelompok primer, komunikasi lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi
  • Kelompok primer bersifat ekspresif dan informal

- Ingroup – outgroup (Summer)

Ingroup berarti kelompok kita, sedangkan outgroup berarti kelompok mereka. Dalam ingroup , terdapat semangat “kekitaan” (we-ness). Semangat ini lazim disebut kohesi kelompok (cohesiveness).

- Rujukan – keanggotaan (Theodore Newcomb)

Kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standar) untuk menilai diri sendri atau untuk membentuk sikap. Jika kelompok tersebut digunakan sebagai teladan bagaimana seharusnya bersikap, maka kelompok itu menjadi kelompok rujukan positif. Jika kelompok tersebut digunakan sebagai teladan bagaimana seharusnya tidak bersikap, maka kelompok itu menjadi kelompok rujukan negatif.
Kelompok rujukan memiliki beberapa fungsi, yaitu :
  • Fungsi komparatif (Hyman, Kelley, dan Merton)
  • Fungsi normative (Hyman, Kelley, dan Merton)
  • Fungsi perspektif (Tamotsu Shibutani)

 - Deskriptif – preskriptif (John F. Cragan dan David W. Wright)

Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Kategori perspektif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah – langkah yang rasional yang harus dilewati oleh anggota kelompok untuk mencapai tujuannya.

Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi

- Konformitas

Konformitas (Kiesler dan Kiesler) adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok – yang real atau yang dibayangkan. Faktor – faktor yang mempengaruhi konformitas adalah kejelasan situasi, konteks situasi, cara menyampaikan penilaian, karakteristik sumber pengrauh, ukuran kelompok, dan tingkat kesepakatan kelompok.

- Fasilitasi sosial

Fasilitasi sosial adalah kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton oleh kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga terasa lebih “mudah”. Fasilitasi sosial sebetulnya bukan istilah yang tepat karena dalam beberapa hal, kehadiran kelompok malah menghambat pelaksanaan kerja. Istilah ini sepertinya hanya tepat dipergunakan untuk penelitian – penelitian awal dalam psikologi sosial.

- Polarisasi

Orang justru cenderung membuat keputusan yang lebih berani ketika mereka berada dalam kelompok daripada ketika mereka sendirian, gejala ini disebut geseran risiko (risky shift). Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena difusi tanggung jawab. Dalam kelompok, inidividu dapat berbagi tanggung jawab dengan orang lain sehingga risiko kegagalan juga ditanggung bersama.

Baca Juga : Proses Komunikasi Secara Primer Berdasarkan Paradigma Lasswell

d) Komununikasi organisasi

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.

e) Komunikasi massa

Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonimmelalui media massa cetak ataupun elektronik sehingga pesan yang diterima secara serentak dan sesaat. Konteks komunikasi massa dikaitkan dengan komunikasi public.

Komunikasi publik adalah komunikasi antara komunikasi antara seorang pembicara dengan khalayak, yang tidak dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum).

Menurut Bittner, “Mass communicatrion is messages communicated through a mass medium to a large number of people”. Gerbner menulis, “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. Dari pendefinisian yang dilakukan oleh beberapa orang ahli, maka komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Tanda pokok dari komunikasi massa

- Bersifat tidak langsung
- Bersifat satu arah
- Bersifat terbuka
- Mempunyai publik yang secara geografis tersebar

Faktor – faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa

- Teori Defleur dan Ball Rokeach

  • DeFleur dan Rokeach mengemukakan tiga kerangka teoretis, yaitu : Perspektif perbedaan individual, yang memandang bahwa sikap dan organisasi personal – psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. Setiap orang mempunyai potensi biologis. Pengalamn belajar, dan lingkungan berbeda. Perbedaan ini menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula.
  • Perspektif kategori sosial berasumsi bahwa dalam masyarakat terdapat kelompok – kelompok sosial, yang rekasinya pada stimuli tertentu cenderung sama.
  • Perspektif hubungan sosial menekankan pada pentingnya peranan hubungan sosial yang informasi dalam mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa.

- Pendekatan Motivasional dan Uses dan Gratification Model ini memandang individu sebagai makhluk suprasional dan sangat efektif. Dalam model ini perhatian bergeser dari proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan.

Efek komunikasi massa

Efek komunikasi massa dapat dilihat dari pesan yang disampaikan maupun media fisik yang digunakan untuk berkomunikasi. Efek ini meliputi efek kognitif, efek afektif, dan efek behavioral. Efek kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi. Efek ini juga berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi . efek afektif muncul ketika ada perubhan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci. Aspek ini berkaitan dengan emosi, sikap, atau nilai. Sedangkan efek behavioral terlihat pada perilaku nyata yang dapat diamati, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.

 Selanjutnya : 4 Fungsi Komunikasi Menurut Ilmu Psikologi

Tingkatan Komunikasi Menurut Ilmu Psikologi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: khadhika

0 komentar:

Posting Komentar

BERLANGGANAN GRATIS

Silahkan masukan e-mail anda untuk mendapatkan kiriman materi pelajaran terbaru dari biasamembaca.blogspot.com gratis langsung ke e-mail anda

Dikirim oleh biasamembaca.com