Hiper inflasi menimpa negara Republik Indonesia yang baru berumur beberapa bulan itu. Sumber inflasi adalah beredarnya mata uang rupiah Jepang secara tidak terkendali. Pemerintah tidak sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar di Indonesia, terutama mata uang Jepang dan matauang Belanda, keadaan kas Negara dan bea cukai dalam keadaan nihil, begitu juga dengan pajak.kas pemerintah kosong, pajak-pajak dan bea masuk lainnya sangat berkurang, sebaliknya pengeluaran negara semakin bertambah. 3 untuk sementara waktu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah adalah mengeluarkan penetapan yang menyatakan berlakunya beberapa mata uang sebagai tanda pembayaran yang sah di wilayah RI. Yang dinyatakan berlaku adalah tiga macam mata uang yaitu mata uang de Javanese Bank, mata uang
Pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Sebagai akibat dari adanya inflasi, yang paling menderita adalah petani, karena pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak menyimpan dan memiliki mata uang Jepang. Selain itu adanya blokade Belanda yang menutup pintu keluar masuk perdagangan RI yang mengakibatkan barang-barang dagangan pemerintah RI tidak dapat diekspor.
Adapun alasan Belanda melakukan blokade adalah :
1. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia
2. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik Asing lainnya.
3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh bukan bangsa Indonesia.
Akibat dari adanya blokade tersebut diharapkan oleh Belanda adalah timbulnya keadaan sosial ekonomi yang buruk dan kekurangan barang impor yang sangat dibutuhkan. Juga adanya inflasi yang tak terkendalikan diharapkan akan menimbulkan kegelisahan dan keresahan sosial, sehingga dapat menimbulkan kebencian terhadap pemerintah Republik. Dan memang perbendaharaan kosong, sedangkan pengeluarannya semakin bertambah besar. Pihak Belanda memperhitungkan bahwa RI secara ekonomi akan segera ambruk.
0 komentar:
Posting Komentar