Untuk memenuhi kebutuhan hidup, banyak
mahasiswa yang melakukan usaha sampingan selain kuliah yang menghasilkan uang
atau sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Imbalan yang didapatkan
dari usaha ini tidak perlu mesti uang, tetapi dalam bentuk lain pun tidak jadi
masalah.
Usaha yang dilakukan tentu saja harus merupakan usaha yang halal. Dan
juga yang tidak kalah pentingnya adalah tidak terlalu menyita waktu kuliah dan
belajar serta hanya memerlukan sedikit modal atau bahkan tanpa modal sama
sekali (bagi yang kemampuan dananya terbatas). Lain lagi dengan mahasiswa yang
berkecukupan namun ingin mandiri dengan wiraswasta, maka modal usaha mungkin
tidak terlalu menjadi masalah.
Kunci dari usaha ini adalah jeli dalam melihat
setiap peluang. Banyak, misalnya, mahasiswa yang ketika ada kegiatan di kampus
mereka tidak malu untuk berjualan minuman dan makanan. Tentu saja dagangannya
laku karena berjualan secara ”jemput bola”. Ada beberapa usaha sampingan yang
biasanya dilakukan mahasiswa, yang tentu saja masih banyak usaha-usaha lain
yang dapat dilakukan :
1. Menulis di media masa Saat ini, media
masa baik berupa koran, tabloid atau majalah banyak sekali serta mudah untuk
didapatkan, baik di pedesaan, apalagi di perkotaan. Media masa ini ada yang
tingkat daerah dan nasional. Jumlahnya lebih dari 100 untuk seluruh Indonesia.
Setiap
terbit, media masa ini memerlukan tulisan-tulisan baik berupa artikel, opini,
cerita pendek (cerpen), surat pembaca, resensi buku dan sebagainya. Bayangkan,
untuk satu koran harian (yang terbit setiap hari), berapa ratus tulisan yang
mereka butuhkan dalam satu bulan ! Dan biasanya, setiap tulisan yang dimuat
diberi honorarium. Untuk Koran tingkat lokal biasanya sekali dimuat honornya
sekitar Rp.100.000,00 bahkan bisa lebih. Dan untuk koran nasional honornya
paling kecil sekitar Rp. 300.000,00-an, bahkan ada yang sampai Rp. 750.000,00 bahkan
bisa lebih. Jadi, peluangnya banyak dan honornya menggiurkan pula. Tinggal
berlatih menulis saja. Kata sebagian penulis senior, biasanya untuk penulis
pemula ada rumus 1 : 10, artinya diantara 10 tulisan yang dikirimkan, biasanya
ada satu yang dimuat.
Untuk melakukan hal ini, kita tinggal membaca dan
mengamati rubrik-rubrik yang ada di suatu koran/tabloid/majalah, lalu mana yang
kira-kira kita mampu untuk membuat tulisan. Tulisan tidak hanya berbentuk
tulisan ilmiah. Puisi, cerita pendek (cerpen), pengalaman pribadi dan hal-hal
lainnya biasanya ada rubrik khusus yang memfasilitasinya.
2. Menyediakan jasa pengetikan Bagi
mahasiswa yang mempunyai kemampuan mengetik cepat bisa memanfaatkannya dengan
menjual jasa pengetikan kepada mahasiswa lain. Hal ini bisa dilakukan dengan
membuka rental pengetikan sendiri atau hanya mengetik saja. Kalau membuka
rental sendiri tentu saja memerlukan modal untuk pembelian komputer dan penyediaan
tempat. Kalau hanya menyediakan jasa pengetikan saja, tentu promosi yang gratis
adalah lewat teman-teman kuliah.
Kalau setiap hari ada yang memanfaatkan jasa
kita minimal 2 orang dengan imbalan masing-masing misalnya Rp. 10.000,- maka
hal ini sudah lumayan untuk ukuran mahasiswa. Belum lagi kalau seseorang menyuruh
mengetik kadang-kadang menanggung juga urusan konsumsinya ! dan masih banyak
usaha-usaha lainnya yang dapat dilakukan sesuai dengan bakat, kemampuan dan
kreatifitas mahasiswa yang bersangkutan.
Baca juga : 5 Strategi Kuliah Tanpa Biaya
0 komentar:
Posting Komentar