Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material.
1) Jenis pergerakan pelan (lambat)
Rayapan merupakan bentuk dari jenis pergerakan lambat pada proses mass wasting. Rayapan adalah gerakan tanah dan puing batuan yang menuruni lereng secara pelan, dan biasanya sulit untuk diamati kecuali dengan pengamatan yang cermat. Rayapan terbagi menjadi beberapa jenis.
a) Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah menuruni lereng.
b) Rayapan talus, yaitu gerakan puing batuan hasil pelapukan pada lereng curam yang menuruni lereng.
c) Rayapan batuan, yaitu gerakan blok-blok secara individual yang menuruni lereng.
d) Rayapan batuan gletser (rock glatsyer creep), yaitu gerakan lidah-lidah batuan yang tercampak menuruni lereng.
e) Solifluksi (solifluction), yaitu aliran pelan masa batuan yang banyak mengandung air menuruni lereng di d alam saluran tertentu.
Baca Juga : Terjadinya Pelapukan Yang Dihasilkan Oleh Tenaga Eksogen
2) Jenis pergerakan cepat
Jenis pergerakan ini dapat dibagi sebagai berikut.
a) Aliran tanah, yaitu gerakan berlempung atau berlumpur yang banyak mengandung air menuruni teras atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.
b) Aliran lumpur, yaitu gerak puing batuan yang banyak mengandung air menuruni saluran tertentu secara pelan hingga sangat cepat.
c) Gugur puing, yaitu puing-puing batuan yang meluncur di dalam saluran sempit menuruni lereng curam.
Rumah-rumah yang hancur akibat tanah longsor
3) Longsor lahan (landslide)
Gerakan yang termasuk dalam kategori ini merupakan jenis yang mudah diamati, dan biasanya berupa puing massa batuan. Gerakan tersebut dapat dibagi sebagai berikut.
a) Luncur, yaitu gerakan penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan, atau biasanya disertai suatu putaran ke belakang pada lereng atas di tempat gerakan tersebut terjadi.
b) Longsor puing, yaitu peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, dan berlangsung cepat tanpa putaran ke belakang.
c) Jatuh puing, yaitu puing batuan yang jatuh hampir bebas dari suatu permukaan yang vertikal atau menggantung.
d) Longsor batu, yaitu massa batuan yang secara individu meluncur atau jatuh menuruni permukaan lapisan atau sesaran.
e) Jatuh batu, yaitu blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam.
e) Jatuh batu, yaitu blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam.
4) Amblesan (subsidensi)
Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan material secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.
Pergerakan tenaga eksogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak positif maupun negatif.
a. Dampak positif
Dampak positif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1) Memunculkan habitat . Tenaga eksogen seperti panas matahari, sangat dibutuhkan seluruh makhluk hidup. Tanpa panas matahari makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup. Tenaga eksogen, seperti panas matahari, hujan, dan angin akan mempercepat pelapukan batuan vulkanis sehingga dapat membentuk tanah yang subur.
2) Memperluas daratan.
3) Memunculkan barang-barang tambang ke permukaan bumi.
a. Dampak positif
Dampak positif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1) Memunculkan habitat . Tenaga eksogen seperti panas matahari, sangat dibutuhkan seluruh makhluk hidup. Tanpa panas matahari makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup. Tenaga eksogen, seperti panas matahari, hujan, dan angin akan mempercepat pelapukan batuan vulkanis sehingga dapat membentuk tanah yang subur.
2) Memperluas daratan.
3) Memunculkan barang-barang tambang ke permukaan bumi.
b. Dampak negatif
Dampak negatif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1) Angin kencang atau badai yang dapat merusak rumah dan bangunan.
2) Hujan sangat deras dapat berakibat timbulnya banjir.
3) Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor.
4) Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan.
5) Erosi tanah oleh air hujan yang terusmenerus menyebabkan kesuburan tanah semakin berkurang.
6) Abrasi (pengikisan air laut) di daerah pantai akan menyebabkan bangunan menjadi rusak karena dihantam oleh ombak yang terus-menerus.
Hujan deras mengakibatkan banjir
Di samping dampak langsung proses endogen dan eksogen, maka permukaan bumi juga akan mengalami perubahan.
Selanjutnya : Terjadinya Pengikisan atau Erosi Yang Dihasilkan Oleh Tenaga Eksogen
0 komentar:
Posting Komentar