Proses pengembangan KBK harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip pengembangan KBK sebagai berikut:
a. Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan penghayatan nilai-nilai budaya. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa, maka peningkatan keimanan dan pembentukan budi pekerti merupakan prinsip utama yang harus diperhatikan pengembang kurikulum.
b. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika. Pembentukan manusia yang utuh merupakan tujuan utama pendidikan. Manusia utuh adakah manusia yang seimbang antara kemampuan intelektual, sikap, moral dan keterampilan. Pengembang KBK harus memperhatikan tiga keseimbangan tersebut.
c. Penguatan integritas nasional. Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam suku dan budaya yang sangat majemuk. Pendidikan harus dapat menanamkan pemahaman dan penghargaan terhadap aneka ragam budaya, sehingga menjadi kekuatan yang dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap peradaban bangsa di dunia ini.
d. Perkembangan pengetahuan dan tehnologi informasi. Pengembangan KBK diarahkan agar anak didik memiliki kemampuan berfikir dan belajar dengan cara mengakses berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
e. Pengembangan kecakapan hidup yang meliputi keterampilan diri, ketrampilan berfikir rasional, keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional. Kurikulum mengembangkan kecakapan hidup melalui pembudayaan membaca, menulis, dan berhitung; sikap, dan perilaku adaptif, kreatif, inovatif, kreatif dan kompetitif.
f. Pilar pemdidikan. Kurikulum mengorganisasikan fondasi belajar ke dalam empat pilar pendidikan yaitu belajar untuk memahami, belajar untuk berbuat, belajar hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk membangun dan mengekspresikan jati diri yang dilandasi ketiga pilar sebelumnya.
g. Konprehensif dan berkesinambungan. Konprehensif mencakup keseluruhan dimensi kemampuan dan subtansi yang disajikan secara berkesinambungan mulai pendidikan taman kanak-kanak sampai pendidikan menengah.
h. Belajar sepanjang hayat. Pendidikan diarahkan pada proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlanjut sepanjang hayat.
i. Diversifikasi kurikulum. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Dari sejumlah prinsip pengembangan kurikulum tersebut pada hakikatnya menekankan bahwa rencana pengembangan kurikulum harus berlandaskan pada kaidah-kaidah budaya local dan nasional. Budaya local seperti mempertimbangkan kebiasaan, adat istiadat, kesepakatan diantara masyarakat baik tertulis maupun tanpa tertulis harus dipatuhi sebagai pengembang kurikulum. Sedangkan budaya nasional yakni apa yang telah menjadi karakter budaya bangsa kita seperti kehidupan agamis, berpancasilais sejati, belajar sepanjang hayat termasuk pilar pendidikan yang telah disarankan oleh WHO.
selanjutnya : Implikasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Terhadap Pengembangan Aspek Pembelajaran
bbaik sekali
BalasHapus