Dampak yang ditimbulkan gempa bergantung pada beberapa hal, yaitu:
a. Skala (magnitude) gempa
b. Durasi dan kekuatan gempa
c. Jarak sumber gempa terhadap perkotaan
d. Kedalaman sumber gempa - 36 -
e. Kualitas tanah dan bangunan
f. Lokasi bangunan terhadap perbukitan dan pantai
a. Skala (magnitude) gempa
b. Durasi dan kekuatan gempa
c. Jarak sumber gempa terhadap perkotaan
d. Kedalaman sumber gempa - 36 -
e. Kualitas tanah dan bangunan
f. Lokasi bangunan terhadap perbukitan dan pantai
Akibat gempa bumi ada enam yang utama. Dua yang utama adalah akibat goncangan permukaan tanah dan pensesaran mengakibatkan secara langsung, sedangkan empat lainnya merupakan pengaruh adanya goncangan yang mengakibatkan kerusakan secara tidak langsung. Berikut ini adalah enam akibat gempa bumi :
a. Bergeraknya tanah akibat gempa, terutama gelombang permukaan, di lapisan-lapisan batuan di permukaan dan regolith. Goncangannya dapat merusakkan bahkan menghancurkan bangunan.
b. Bila permukaan tanah tersesarkan, bangunan-bangunan terbelah, jalan terputus dan segala sesuatu yang dilalui atau di atas sesar terbelah.
c. Efek kedua, yang sering kali lebih merusak dari tanah yang bergerak, adalah kebakaran. Goncangan menumpahkan kompor, mematahkan saluran gas, memutuskan kabel listrik, sehingga terjadi kebakaran. Celakanya lagi pipa saluran hidran juga patah, sehingga pemadam kebakaran tidak berfungsi.
d. Pada daerah lereng curam, terjadi regolith meluncur ke bawah, tebing-tebing ambruk dan gerak tanah atau longsor, menghancurkan rumah, jalan, dan struktur bangunan lainnya.
e. Goncangan mendadak dan gangguan terhadap sedimen dan regolith yang jenuh air dapat mengubah tanah yang padat menjadi seperti massa cair quicksand. Prosesnya disebut liquefaction, yang menyebabkan amblasnya bangunan.
f. Terakhir adalah gelombang laut seismik atau tsunami (berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang pelabuhan). Gempa pada lantai samudera menyebabkan air laut bergerak dengan sangat cepat (sampai 950 km/jam). Di laut terbuka gelombangnya tidak tampak, karena amplitudonya hanya beberapa meter, tetapi panjang gelombangnya hanya 200 km.
Setelah mencapai tempat yang dangkal membentuk gelombang yang sangat tinggi, sampai 30 meter. Gelombang sangat besar ini menyapu segala sesuatu di daratan dan menyeretnya
kembali ke laut. Di Indonesia pernah terjadi beberapa kali, di
Sulawesi, Sumbawa, dan Flores.
Dampak gempa bumi langsung yang dapat mengakibatkan perubahan struktur tanah sehingga menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana yang terdapat diatas tanah tersebut. Seperti bangunan gedung amblas, jembatan patah, jalan terputus, jaringan pipa minyak dan gas terputus sehingga dapat menimbulkan ledakan kebakaran.
baca juga : Penanggulangan Gempa Bumi
1. Liquefaction
Kerusakan akibat gempa bumi dapat lebih parah akibat goncangan tanah, yaitu proses yang terjadi pada lapisan batuan dengan ukuran butir halus dan jenuh air, proses tersebut disebut dengan pelulukan atau "liquefaction", penurunan tanah, akibat keluarnya air bersama butiran pasir halus. Daerah-daerah lingkungan endapan sungai, bekas pantai/zona pantai, tanah urugan dan bekas danau atau rawa merupakan daerah- daerah yang rentan terhadap goncangan tanah.
2. Geseran tanah (ground-faulting)
Pergeseran tanah atau dikenal dengan istilah pensesaran “ground faulting” terjadi akibat gempa bumi dengan magnituda besar dan dangkal, sehingga mengakibatkan pergeseran tanah dari beberapa sentimeter hingga beberpa meter mengikuti pola struktur geologi setempat. Dampak geseran tanah relatif sama dengan goncangan tanah daerah yang rentan terhadap geseran tanah adalah daerah dekat atau sepanjang jalur patahan mengikuti pola struktur geologi setempat.
3. Retakan tanah
Retakan tanah umumnya terjadi pada endapan batuan yang belum mengalami pemadatan (kompaksi) dengan sempurna, atau lahan urugan sehingga memperkuat goncangan. Retakan terjadi karena daya ikat antar butiran batuan tersebut sangat lemah, sehingga mudah terurai jika ada goncangan. Lahan permukiman yang dibangun di atas kondisi batuan seperti ini akan mengalami kerusakan hebat bahkan dapat mengalami kehancuran.
4. Longsoran
Longsoran yang disebabkan oleh goncangan gempa bumi adalah longsoran batuan yang terjadi pada daerah perbukitan dengan kemiringan sedang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan sangat kuat dan urai. Wilayah Indonesia yang beriklim tropis menjadikan batuan cepat mengalami pelapukan sehingga daerah dengan morfologi perbukitan rentan mengalami longsoran dan dapat menimbulkan korban jika terdapat permukiman yang dibangun di bawah tebing-tebing tersebut.
selanjutnya : Keaktifan Tektonik Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar